10 Tahun Bersinergi dengan Malang Post, Mahasiswa Prodi PBSI UMM Kembali Luncurkan Tiga Koran

Author : Humas | Rabu, 15 Januari 2020 14:07 WIB
Suasana Malam Penganugerahan PKL Jurnalistik Bersama Malang Post dan Mahasiswa PBSI UMM (Foto: Istimewa)
Koran masih belum mati. Terbukti dengan dicetaknya tiga koran hasil Praktik Kerja Lapang (PKL) Jurnalistik mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang telah bersinergi dengan Malang Post selama sepuluh tahun. Ialah Koran Prahasta Post, Kabar Kawula, dan Soenda Ketjil, sebagai produk jurnalistik.
 
“Dimulai sejak tahun 2010, yang diprakarsai oleh almarhum Khusnun Djuraid (Komisaris Utama Malang post) hingga saat ini di tahun 2020. Mata kuliah PKL Jurnalistik ini tetap ada hingga di tahun kesepuluh. ini tentu bisa menjadi bekal untuk kalian ke depan. Karena selama satu semester para mahasiswa telah banyak belajar. Tidak hanya belajar jurnalistik, tetapi juga  mencari iklan, serta marketing,” ujar Abdul Halim S.Sos., selaku dosen pengampu mata kuliah PKL jurnalistik sekaligus Pemimpin Redaksi Malang Post.
 
Ada sebuah catatan penting dari kesemua koran mahasiswa ini. Salah satu koran besutan mahasiswa, koran Kabar Kawula, berhasil menjual 1042 eksemplar dalam rentang waktu dua hari dan sudah habis di order seminggu sebelum naik cetak. Menyusul  Prahasta Post yang menjual sebanyak 1039 eksemplar, serta kurang lebih sebanyak 900 eksemplar  berhasil dijual oleh Soenda Ketjil. 
 
Baca Juga: Dosen UMM Ciptakan 3 Drone Pertanian Canggih, Diapresiasi Menko PMK
 
 “Melihat produk hasil jurnalistik malam ini, membuktikan bahwa koran belum mati. Karena banyak ahli yang memprediksi bahwa koran akan tergilas oleh media online.  Tapi pada malam ini saya masih melihat bukti bahwa koran masih tetap eksis,” ungkap Sugeng Winarno selaku Pakar Komunikasi UMM sekaligus Kepala Humas dan Protokoler UMM.  
 
Konsep jurnalistik itu, menurut Sugeng,  ialah kerja berproses. Maka dari itu untuk menjadi seorang jurnalis handal, mahasiswa harus mau terus belajar dan jangan cepat puas, serta harus terus meningkatkan kualitas. Sugeng lantas menyebut, setidaknya ada tiga fungsi utama media yakni sebagai media informasi (to inform), sebagai bahan untuk mengedukasi (to educate), serta untuk menghibur (to Entertaint).
 
“Setelah saya melihat dan membaca ketiga koran ini, saya rasa ketiganya telah memenuhi tiga fungsi utama dari media yakni to Inform, to Educated, dan to Entertaint,” lanjut Sugeng dalam pidato sambutannya saat mengisi malam penganugerahan PKL Jurnalistik, Sabtu (11/1), di Auditorium BAU Kampus III UMM. 
 
Baca Juga: Busyro Muqaddas di UMM: Muhammadiyah Itu Mengisi Makna Kemerdekaan
 
Pada malam puncak penganugerahan PKL jurnalistik angkatan 2016 kali ini juga terdapat 19 nominasi penghargaan kepada para mahasiswa yang telah mendedikasikan diri selama PKL berlangsung, yakni sekretaris redaksi berbakat, manajer umum berbakat, fotografer berbakat, hingga wartawan berbakat.
 
“Dengan adanya kerjasama antara Malang Post dengan Prodi PBSI UMM, Insya Allah mata kuliah ini akan tetap ada. Karena di sini mahasiswa diberikan berbagai macam keterampilan. Dimulai dari mencari informasi yang layak diangkat, belajar berkomunikasi yang baik dengan narasumber, hingga menuangkannya ke dalam bentuk tulisan,” tandas Dr. Sugiarti M.Si., ketua Prodi PBSI UMM. (riz/can)
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image