Adinda (berkacamata) menerima sertifikat pemenang. (Foto: Zaki/Humas) |
Instagram telah berkembang menjadi salah satu platform media sosial paling populer di dunia. Namun, platform teknologi komunikasi berbasis internet ini melahirkan konsekuensi negatif. Yakni dengan maraknya praktik penyalahgunaan media yang kebanyakan diakses oleh mereka yang berusia remaja. Salah satunya yakni praktik cyber bullying atau intimidasi dunia maya. Hal ini marak terjadi belakangan.
Melalui latar belakang ini, Adinda Jelfani mahasiswa Prodi Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil menjadi peserta terbaik dalam sayembara Creative Idea pada Seminar Digital Literasi yang diadakan oleh penyedia jasa internet dan multimedia IndosatM2. Dinda berhasil menyisihkan setidaknya hampir 120an peserta dengan menggagas aplikasi Anti Cyber Bullying.
“Saya memiliki ide yaitu adanya aplikasi yang dapat terhubung dengan akun di media sosial. Aplikasi ini nantinya dapat mendeteksi konten yang mengarah ke cyber bullying. Seperti dapat mendeteksi komentar negatif dengan langsung menghapusnya secara otomatis, menghapus foto atau video milik kita yang di upload oleh seseorang tanpa izin, serta mendeteksi akun-akun palsu,” terang Adinda, Selasa (16/4).
Baca juga: PPG UMM Luluskan 351 Guru Profesional
Aksi cyber bullying biasanya dilakukan melalui hinaan pada fisik (body shaming), saling menjelekkan ras, merendahkan bakat atau hobi seseorang, dan bahkan sampai ke orientasi seksual. Selebgram bahkan orang biasapun bisa mengalami kejadian seperti ini. Lanjutnya, Instagram atau media sosial lainnya yang selayaknya dimanfaatkan dengan baik, justru digunakan untuk hal yang bersifat negatif.
Dicontohkan Adinda, seperti akun instagram @sukaniqab. Si pemilik akun yang tak diketahui pemiliknya ini mengambil foto-foto akun perempuan lantas mempostingnya tanpa melalui izin sang pemilik foto. “Parahnya, akun bodong ini menambahkan keterangan foto dengan kata-kata yang tidak pantas (ke arah mesum). Tak berhenti di situ, masih banyak akun media sosial palsu lainnya,” ungkapnya.
“Popularitas jejaring sosial, seperti Facebook, Youtube,Twitter dan Instagram meningkat selama beberapa tahun terakhir. Dengan semakin canggihnya teknologi sekarang ini kita dapat mengenal banyak orang dan berbagai berita dengan cepat. Selain itu, kita juga dapat menghasilkan uang hanya dengan mengupload foto,video untuk mengendorse sebuah produk,” pesannya usai menerima hadiah.
Baca juga: UMM Menangi Debat Konstitusi MK Regional Timur
Selain itu, kelebihan aplikasi ini juga dapat langsung melaporkan aksi tersebut kepada pihak yang berwajib, jika memang sudah ke tahap keterlaluan. “Semoga dengan adanya aplikasi ini dapat membantu orang-orang yang berprofesi sebagai selebgram. Atau siapapun juga dapat menggunakan media sosial dengan aman tanpa harus khawatir menjadi korban cyber bullying,” ungkap Adinda.
Dinda menerima hadiah dari pihak Indosat M2 yang diserahkan langsung oleh Theo Reiza Presadhikarno selaku East Java Region B2B Sales Vice President. Sedangkan Adinda sendiri didampingi langsung oleh Wakil Dekan 3 Fakultas Teknik yakni Dr. Hj. Lailis Syafa'ah, MT saat menerima hadiah ini. “Semoga aplikasi ini bisa dikembangkan menjadi perusaan start up yang diimpikan,” tutur Theo.
Selain menyerahkan hadiah pemenang, maksud lain dari kedatangan pihak IndosatM2 ini adalah untuk membicarakan mengenai kerja sama yang telah dijalin dengan UMM sebelumnya. Serta melanjutkan creative idea ini dalam bentuk aplikasi sesungguhnya. “Saya harap nantinya kerja sama kita dengan UMM tidak hanya berakhir disini saja dan juga tetap menjalin komunikasi yang baik dengan pihak kita,” kata Theo. (zak/can)