BIPA UMM Latih Mahasiswa Asing Jadi Duta Budaya dan Bahasa Indonesia
Author : Humas | Kamis, 11 Juli 2019 13:11 WIB
|
Toni saat mengisi materi di Pembekalan Diplomatik (Foto: Istimewa) |
Sebanyak 24 orang mahasiswa asing dari berbagai negara mengikuti pembekalan Diplomatik Darmasiswa RI di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jumat (5/7). Mereka berasal dari Papua Nugini, Vietnam, Thailand, Ukraina, Mesir, Yaman hingga Amerika Serikat. Mereka dibekali pengetahuan seputar bahasa dan wawasan budaya Indonesia, yang nantinya akan diperkenalkan di negaranya masing-masing.
Mahasiswa asing ini tengah mengikuti Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KMB) dan Darmasiswa Kemdikbud RI yang diadakan di lembaga Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) UMM. “Setelah lulus dari Universitas Muhammadiyah Malang nantinya mereka akan menjadi duta Budaya dan Pariwisata Indonesia di negaranya masing-masing.” terang Dr. Arif Budi Wuryanto, M. Si selaku kepala BIPA UMM.
Selama sepekan, mereka juga dikenalkan beragam alat musik, pakaian adat hingga belajar menari. Toni Dian Effendi, M.Si dosen Program Studi Hubungan Internasional (HI) UMM menjadi pemateri perdana dalam pembelakan. Dosen yang pernah tinggal di Jepang ini turut menyampaikan progress yang harus dilakukan sebagai calon diplomat kedalam tiga tahap. Tahapan ini tidak boleh dilewatkan para calon diplomat.
Pertama yakni mengenal tentang Indonesia guna menunjukkan kesan positif. Selanjutnya, keikutsertaan dalam mempelajari Indonesia sehingga muncul sebuah ketertarikan dalam diri para pembelajar. “Yang terakhir ialah tahap pemahaman tentang Indonesia. Dan bentuk kontribusi terkecil sebagai seorang diplomat untuk Indonesia itu minimal harus bisa bercerita tentang Indonesia," ungkap dosen HI UMM ini.
"Selain sebagai duta bangsa Indonesia, nantinya mereka juga dapat menjadi duta untuk UMM. Sehingga saat mereka pulang kenegaranya masing-masing, mereka sudah siap menjadi corong (pusat informasi) seputar Indonesia sekaligus mengenalkan UMM di negara asal," pungkas Dr. Ratih Juliati, M.Si Asisten Khusus Rektor Bidang Perencanaan dan Pengembangan Kerjasama saat pembukaan program.
Peserta asal Mesir, Rania, menyatakan kelas yang diikutinya sangat menarik karena ia banyak belajar tentang menjadi orang Indonesia yang berkarakter. Dengan menampilkan sikap yang demikian, sambung Rania, orang asing akan tertarik berkunjung dan mempelajari budaya dan bahasa Indonesia. “Dengan menjadi orang yang baik, maka persepsi tentang negara anda juga baik,” katanya fasih.
Di tempat kelahirannya Mansoura, Mesir tidak banyak orang yang kenal Indonesia apalagi budayanya. “Saya ingin kirim budaya ini, budaya Indonesia, ke kota saya dan membuat mereka mau datang ke sini. Kalaupun bahasa kami berbeda, melalui keramahan orang Indonesia yang saya pelajari di sini, saya yakin orang-orang asing, terutama tempat di mana saya berasal tertarik datang ke Indonesia,” pungkanya. (riz/hel/can)
Shared:
Komentar