Mila Fatma menunjukkan brand toko kosmetik dan asesorisnya. (Foto: Bagas/Humas) |
KETERBATASAN tak lantas membuat Mila Fatma, lulusan Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), berdiam diri. Mila memilih untuk tak menyerah pada keadaan. Kesempatan untuk bisa kuliah pun Ia manfaatkan dengan sebaik-baiknya, meskipun harus mengeluarkan energi lebih besar. Mila sampai harus berdagang dan memperbaiki kehidupan akademiknya agar bisa menyokong pembiayaan selama kuliah. Melalui beasiswa dan wirausaha, perempuan asal Jombang, Jawa Timur ini bahkan tetap bisa lulus dengan nilai membanggakan.
Mila yang diwisuda pada Jumat, 23 Oktober 2020 ini menjadi lulusan terbaik dari Fakultas Hukum UMM dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,95. Tak ada pilihan bagi Mila untuk menjadi mahasiswa biasa-biasa saja ketika kuliah. Jika nilainya turun, konsekuensinya beasiwa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) yang diperolehnya dari Pemerintah akan diputus. Disamping mempertahankan nilai akademik, Mila juga harus hidup mandiri dengan memulai wirausaha sejak kuliah.
Saat baru lulus kuliah Mila sudah bisa hidup mandiri dengan mengandalkan brand toko kosmetik dan asesoris sendiri. Toko ini Mila namakan Mitufaya. Saat ini Ia bahkan sudah mampu menyewa ruko dan memperkerjakan 3 orang karyawan. Usaha ini Ia jalankan sejak semester 5. “Sebetulanya sejak semester pertama saya sudah mulai jualan. Cuma yang saya jual random. Jadi apapun yang saya suka, saya jual. Seperti hiasan kamar, saat itu. Alhamdulillah, bisa laku,” ungkap Mila.
Baca juga: Duta Besar RI untuk Kolombia Tekankan 3 Hal untuk Hadapi Globalisasi
Saat kuliah, tiap bulannya, Mila masih kerap dikirimi uang oleh orang tuanya. Hanya saja, uang kiriman itu hanya cukup untuk makan sehari-hari. Terkadang tidak cukup. Sehingga untuk mencukupi kebutuhannya atau saat menginginkan sesuatu, Mila harus menyisihkan uang hasil berdagangnya untuk ditabung. Terutama kebutuhan untuk kegiatan perkuliahan. “Apalagi kuliah di Hukum itu butuh ongkos yang agak besar karena banyak bahan materi perkuliahan yang dibutuhkan,” curhatnya.
Mila cukup jeli melihat peluang pasar kosmetik. Ia menyasar pasar mahasiswa. Diawali dengan menawarkan kosmetik ke teman sekelas dan keluarga, jualannya makin berkembang lantaran Mila mampu memenuhi permintaan pasar. Beragam kosmetiknya yang dijualnya cukup bisa bersaing di pasaran. Ia bahkan mengklaim toko kosmetiknya, Mitufaya, telah banyak menjadi rujukan para mahasiswa yang memburu merek kosmetik berkualitas namun tetap berani bersaing soal harga.
Baca juga: Keliling Eropa Berkat Saran Sang Ayah untuk Studi di UMM
Saat usahanya mulai stabil, saat kuliah, kehidupan akademiknya tak lantas jadi terganggu. Meski tentu kehidupan organisasinya tak semoncer akademiknya. Putri dari pasangan Abdul Fatah dan Maimunah ini punya prioritas yang harus dikejar. Sehingga, berkat catatan akademiknya yang baik Mila sempat ditunjuk sebagai asisten laboratorium Fakultas Hukum. Pasca lulus, oleh dosen di fakultasnya, Mila diminta untuk membantu di Lembaga Bantuan Hukum yang dikelola dosennya.
Meski sudah mandiri, Mila tak lantas menjadi jumawa dan melupakan jasa orang tuanya. Diakuinya, segala apa yang dilakukan dan raih tak mungkin tanpa dukungan dan doa kedua orang tuanya. “Saya bisa membesarkan usaha sembari kuliah dan jadi asisten, karena tidak luput dari dukungan orang tua saya. Orang tua yang sangat luar biasa. Jadi, saya bisa melewati segala tantangan karena dukungan dan doa mereka. Meskipun, ya, agak berat dan capek. He he he,” pungkas Mila. (can)