Rahmania Santoso. (Foto: Istimewa) |
Berwirausaha menjadi salah satu pilihan tepat bagi para fresh graduate. Begitulah yang dilakukan oleh Rahmania Santoso, perempuan lulusan program studi Ilmu Komunikasi (Ikom) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) 2018 silam yang meyakinkan dirinya untuk membuka usaha kuliner bernama Tape Deh.
“Pertama kali dulu open pre order lalu dikirim ke pemesannya langsung,” ungkapnya. Jauh sebelum memberanikan diri open order, ia mencoba membikin kreasi panganan tradisional tape dengan sentuhan modern ini lewat tangan sendiri. Produknya lantas dicobakan kepada teman-teman terdekatnya. Responnya positif.
Perempuan yang akrab disapa Ocha ini mengaku senang berwirausaha sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). “SD dulu pernah aku jualan gelang,” katanya. Kegemaran itu berlanjut hingga duduk dibangku perguruan tinggi. Saat di perguruan tinggi ia jual makanan ringan kiloan yang kemudian dikemasi sendiri. Lantas dijualnya dengan label dan kemasan lebih kecil.
Baca juga: Mahasiswa UMM Temukan Gel Anti Aging dari Kulit Semangka
Perjalanan Tape Deh yang dikembangkan Ocha benar-benar mengalami perkembangan yang signifikan. Kini Tape Deh sudah memiliki outlet yang dapat dikunjungi oleh pelanggan secara langsung. Letaknya di pintu masuk Perumahan Bukit Cemara Tujuh. Meski baru mulai, perbulannya ia dapat mengantongi keuntungan bersih satu hingga dua juta sesudah dipotong uang sewa tempat, bahan, dan gaji karyawan.
Walaupun demikian, Ocha beberapa kali pernah mengalami kegagalan dalam mengembangkan Tape Deh-nya. “Pernah bahan-bahannya rusak tidak dapat digunakan dan akhirnya terpaksa dibuang,” tuturnya. Selain itu ia juga pernah mengalami masa-masa dagangannya tidak laku. Menurutnya, semua hal tersebut adalah proses yang tentu saja akan dilalui seorang wirausaha.
Dalam proses membangun Tape Deh, Ocha mengaku belajar banyak hal. Salah satunya mengelola sumber daya manusia yang turut mengelola usahanya. Termasuk menggaji dan mengelola penjadwalan shift. “Sejauh ini yang menjadi pelayan Tape Deh adalah mahasiswa, jadi mengatur jadwal jaganya disesuaikan dengan perannya sebagai mahasiswa,” jelasnya.
Baca juga: Mantri Caino, Media Belajar Matematika Lewat Budaya
Stigma lulusan Ilmu Komunikasi yang paling tidak berprofesi menjadi Wartawan atau bekerja di PR Agency sering kali hinggap ditelinganya. “Saya sudah biasa. Yang penting bermanfaat dan saya suka,” ungkap Ocha yang kini sebagai staf rektorat UMM. Tentang basik keilmuannya, Ocha juga menerapkannya di waktu lainnya. Seperti menjadi pembawa acara lepas.
Ocha berharap kedepan usahanya dapat menginspirasi para mahasiswa maupun fresh graduate untuk berani berwirausaha. “Jangan takut mencoba! Karena kita tidak akan tahu hasilnya jika tidak dicoba terlebih dahulu,” tekannya saat diwawancarai, Senin (3/6). (*)