Dr. R. Mahelan Praba SC., MBA., CWM., CHRP., (berkacamata), Direktur Strategy, Compliance, & Risk, BTN Pusat saat tanya jawab dengan mahasiswa. (Foto: Rino/Humas) |
SALAH satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia terbesar di bidang perbankan PT. Bank Tabungan Negara (BTN) (Persero) Tbk meneken nota kerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Selasa (5/3). Penandatanganan kerjasama ini dilakukan di Hall Dome UMM serta disaksikan ribuan mahasiswa UMM.
Keduanya bekerjasama dalam hal penyelenggaraan layanan jasa perbankan serta pelatihan dan pendidikan. Kerjasama ini diwakili langsung Dr. R. Prabantarikso SC., MBA., CWM., CHRP., sebagai Direktur Strategy, Compliance, & Risk, BTN Pusat yang dalam kesempatan ini menyampaikan kuliah tamu ke mahasiswa UMM.
Dalam penyampaiannya, Mahelan menyebut backlog atau kesenjangan antara jumlah rumah terbangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan rakyat masih cukup tinggi. Hal ini ditunjukan oleh data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut jumlah angka backlog perumahan mencapai 11,4 Juta kepala keluarga pada tahun 2015.
Baca juga: Mahasiswa UMM Kenalkan Varian Panganan Tempe Lezat nan Kaya Gizi
Berfoto bersama usai penandatanganan nota kerjasama antara UMM dan Bank BTN. (Foto: Rino/Humas) |
Sementara menurut data BTN, permintaan perumahan tiap tahun terus naik sebesar 400 ribu unit. Sedangkan jumlah pengembang perumahan masih tidak begitu banyak. “Di Indonesia sendiri, yang memilih berprofesi sebagai entrepreneur properti jumlahnya hanya berada di angka 3,1% dari jumlah penduduk Indonesia,” kata Mahelan.
Sedangkan di Singapura, lanjutnya, sudah menyentuh angka 7% dan China sudah lebih dari 10%. Bagi Mahelan ini peluang yang besar. Mahasiswa, disebutnya, bukan hanya berpeluang menjadi pengusaha properti, namun juga bisa ikut berinvestasi. “Harga tanah terus naik, sementara nilai asset juga terus meningkat,” ungkap Mahelan.
Senada dengan Mahelan, Rektor UMM, Dr. H. Fauzan, M.Pd juga menyampaikan bahwa literasi tentang properti juga perlu didapatkan oleh mahasiswa. Selain melatih kemandirian, menjadi pengusaha properti punya masa depan cerah. “Literasi properti penting untuk mendapatkan gambaran jelas masa depan,” tutur Fauzan.
Baca juga: Mobil KaCa UMM Gembirakan Anak-Anak Terdampak Bencana Kelud
Fauzan lantas berpesan, jangan menjadi mahasiswa yang biasa-biasa saja. “Banyak orang biasa di Indonesia. Mahasiswa UMM harus menjadi role model mahasiswa yang tidak biasa. Menjadi pemenang di setiap tantangan dan tentunya dapat bermanfaat bagi masyarakat. Salah satunya dengan memimpin di dunia properti,” ungkapnya.
Selain Marhelan, acara berformat talk show seputar literasi properti ini juga menghadirkan pembicara lain. Yakni Deddy Indrasetiawan selaku Presiden Direktur sebuah pengembang properti kenamaan, Citra Kebon Mas. Juga, Direktur perusahaan FinTech atau inovasi di bidang jasa keuangan Modalku, Sigit Aryo Tejo. (mir/can)