Doa Orang Tua Bikin Syamsurijal Lulus dengan IPK Sempurna

Author : Humas | Senin, 29 April 2019 12:16 WIB
Syamsurijal. (Foto: Mirza/Humas)

Doa adalah senjata. Terlebih doa yang dipanjatkan orangtua kepada anaknya, pastilah mendobrak ke pintu langit dengan sempurna. Hal ini barangkali yang membuat Syamsurijal, mahasiswa Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), yang pada gelaran wisuda ke-92 periode II UMM dinobatkan sebagai lulusan terbaik dengan raihan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna, yakni 4.0.

“Semua karena doa orang tua, bukan semata-mata usaha saya,” ungkapnya. Mahasiswa yang pernah meraih penghargaan Teacher of The Year 2018 dari Menteri Pendidikan Bidang Private School Thailand ini, gemar membaca setelah menunaikan salat subuh. Ia mengaku senang membaca segala hal terkait dengan pengetahuan umum. “Wawasan luas itu penting, apalagi bagi calon pendidik,” jelasnya.

Mahasiswa kelahiran Desa Raioi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini mengaku tak pernah menargetkan dirinya untuk selalu meraih nilai sempurna. Ia hanya menempuh semua mata kuliah dengan usaha yang maksimal. “Tiap kali akan melakukan apapun saya selalu kabari orang tua,” tuturnya. Setelah itu, Anak dari pasangan M. Saleh dan Aisah, orang tua akan salat tahajud dan berdoa bagi kebaikan anaknya.

Baca juga: UMM Diminta Ajarkan Bahasa Indonesia di Vietnam

Saat ditemui sebelum duduk di barisan wisudawan terbaik tingkat universitas, Syamsurijal juga ditanya tentang perasaannya meraih IPK sempurna. Ia mengaku terkejut dan tak percaya pada awalnya. “Saat nama saya dipanggil, saya tidak percaya bisa mendapatkan IPK 4,” tuturnya. Bersyukur, bagi Syamsurijal adalah kunci untuk melakukan dan memperoleh raihan lebih baik lagi di masa mendatang.

Kegemaran di dunia penalaran membuatnya aktif di organisasi setingkat fakultas, LSO Cendikia FKIP. Agar seluruh informasi yang ia dapat dari membaca melekat kuat, ia juga menyebarluaskan pemahamannya melalui diskusi. Baginya, diskusi bukan hanya melatih kemampuan berpendapat, namun juga dapat menjadi media bagi kawan-kawannya memperoleh informasi baru yang ia tahu lebih dulu.

Menurut Syamsurijal, keseimbangan hubungan dengan Allah dan sesama manusia sangatlah penting. Tiap usaha yang bersifat duniawi bagi Syamsurijal haruslah selalu melibatkan Allah agar segalanya lancar dan berkah. Kedepan, Syamsurijal berkeinginan kuat untuk melanjutkan studi Pascasarjananya di Jepang. “Jepang adalah negara impian saya, mudah-mudahan tercapai,” tandasnya. (mir/can)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image