Dosen UMM Sabet Gelar Dosen Berprestasi LLDIKTI 2019

Author : Humas | Jum'at, 12 Juli 2019 15:55 WIB
 Dr. Ihyaul Ulum, SE., M.Si., Ak., CA. (Foto: Rino/Humas)

Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dr. Ihyaul Ulum, SE., M.Si., Ak., CA dinobatkan sebagai Dosen Berprestasi I, hasil pemilihan tingkat Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII tahun 2019. Keputusan itu didasarkan kepada Surat Keputusan Kepala LLDIKTI Wilayah VII Nomor: 12/L7/SK/2019 tanggal 2 Juli 2019. Ulum dinobatkan sebagai Dosen Berprestasi di kategori Sosial Humaniora.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) ini berhasil mengalahkan dua puluh dosen perguruan tinggi swasta yang terseleksi di tingkat LLDIKTI Wilayah VII. Raihan Ulum mengulang prestasi yang diraih pendahulunya Djoko Sigit Sayogo, S.E., M. ACC., Ph.D.,. Djoko tak hanya di tingkat LLDIKTI Wilayah VII, namun juga dinobatkan sebagai Dosen Berprestasi I di tingkat nasional tahun 2018 lalu, mengeser IPB dan ITB.

Selama lima tahun terakhir, Dr. Ihyaul Ulum banyak bergelut di dunia intellectual capital (modal intelektual). Bahkan, dia menciptakan model ukuran dari intellectual capital (IC). Temuan formula ini dinamainya dengan Modified Value Added Intellectual Coefficient (MVAIC). Fungsinya, untuk mengukur kinerja dari organisasi yang memiliki modal intelektual. “Karena selama ini (modal intelektual, red.) tidak terukur,” katanya.

Baca juga: Songsong Pimnas, UMM Jadi Tuan Rumah Monev PKM

Buah pemikirannya itu kini sudah terbit di salah satu jurnal internasional di Amerika Serikat (AS). MVAIC juga sudah didaftarkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Kemenkumham). Bahkan, diakuinya, model MVAIC telah dipakai banyak peneliti asing untuk mengukur kinerja perusahaan publik di Hongkong, Amerika, Australia, hingga London.

Tak hanya menelurkan formula MVAIC. Di tahun 2016, Ulum juga sudah menerbitkan buku dengan judul “Intellectual Capital: Model Pengukuran, Framework Pengungkapan & Kinerja Organisasi”. “Buku ini disusun dengan semangat untuk meng-Indonesia-kan isu tentang IC,” ungkapnya. Secara internasional, ditambahkan Ulum, kajian tentang IC telah mulai berkembang sejak akhir tahun 1990-an. Termasuk di Indonesia.

Ulum mengaku optimis dapat mengulangi sukses di ajang nasional nantinya. "Terus berjuang untuk mengharumkan nama universitas tidak hanya dari mahasiswanya, seluruh civitas akademika juga diharapkan ikut berpartisipasi mengharumkan nama Kampus Putih. Dan semoga tahun ini dosen UMM dapat kembali untuk menjadi Dosen berprestasi tingkat Nasional seperti tahun lalu," tandas Ulum, ditemui Jumat (12/7). (yas/can)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image