Kepala Dinas Peternakan sedang meninjau peternakan yang dimiliki UMM. (Foto: Rizki/Humas) |
Menindaklanjuti kesepakatan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Malang dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), sejumlah kepala dinas di Kabupaten Malang mulai melakukan penjajakan pada setiap potensi kerjasama yang bisa dikolaborasikan. Para kepala dinas itu di antaranya dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian, serta Dinas Perikanan.
“Pertemuan kita dengan empat kepala dinas ini adalah untuk membuat konsep bersama dalam membangun pertanian, perikanan, peternakan Kabupaten Malang hingga lima tahun mendatang. Alhamdulillah, FPP UMM dipercaya oleh Bupati Malang untuk mendampingi dan merancang dalam rangka peningkatan perekonomian kabupaten Malang,” kata Dr., Ir. David Hermawan, M.P., IPM selaku Dekan FPP.
“Kerjasama ini agar bisa meningkatkan produktifitas dalam berternak di semua bidang, baik itu ternak ayam, ternak kambing, peternak sapi perah maupun sapi potong, yang selama ini kita anggap perlunya peningkatan produktifitas dari peternak. Saya kira peran akademisi bisa membantu dalam pengembangan budidaya ternak,” ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang, Nurcahyo (20/9).
Baca juga: Sambangi Pondok di Dau, Mobil KaCa Ajarkan Santri Public Speaking
Karena dalam rencana jangka pendek, selain meningkatkan produktivitas ternak, pemerintah juga ingin membawa kabupaten Malang menjadi penyumbang swadaya ternak terbesar di Indonesia. “Saat ini sudah masuk 5 besar di Jawa Timur sebagai penyedia swasembada pangan berupa ternak dengan 33 kecamatan, 12 kelurahan, dan 378 desa,” lanjut Nurcahyo, Jumat (20/9), di Laboratorium Terpadu FPP UMM.
Selain itu, saat ditemui di tempat yang sama Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang Ir. M. Nasri Abdul Wahid M.Eng., Sc menerangkan bahwa setidaknya ada ada 2 aspek yang harus diperhatikan dalam pangan, yakni Aspek Produksi dan Aspek Konsumsi. “Meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat, musti diimbangi dengan keseimbangan produksi yang dilakukan,” tandas Nasri. (riz/can)