Formula Modal Intelektual Dosen UMM Dipakai Banyak Peneliti Asing

Author : Humas | Jum'at, 10 Mei 2019 15:41 WIB
Dr. Ihyaul Ulum (Foto: Rino/Humas)

Selama lima tahun terakhir, Dr. Ihyaul Ulum banyak bergelut di dunia intellectual capital (modal intelektual). Bahkan, dia menciptakan model ukuran dari intellectual capital (IC). Temuan formula ini dinamainya dengan Modified Value Added Intellectual Coefficient (MVAIC). Fungsinya, untuk mengukur kinerja dari organisasi yang memiliki modal intelektual. “Karena selama ini (modal intelektual, red.) tidak terukur,” katanya.

Buah pemikirannya itu kini sudah terbit di salah satu jurnal internasional di Amerika Serikat (AS). MVAIC juga sudah didaftarkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Kemenkumham). Bahkan, diakuinya, model MVAIC telah dipakai banyak peneliti asing untuk mengukur kinerja perusahaan publik di Hongkong, Amerika, Australia, hingga London.
 
Tak hanya menelurkan formula MVAIC. Di tahun 2016, Ulum juga sudah menerbitkan buku dengan judul “Intellectual Capital: Model Pengukuran, Framework Pengungkapan & Kinerja Organisasi”. “Buku ini disusun dengan semangat untuk meng-Indonesia-kan isu tentang IC,” ungkapnya. Secara internasional, ditambahkan Ulum, kajian tentang IC telah mulai berkembang sejak akhir tahun 1990-an. Termasuk di Indonesia.
 
BACA JUGA: Baru Berdiri, PBA UMM Raih Akreditasi B BAN-PT
 
Atas dedikasinya pada pengembangan ilmu pengetahuan, pada peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei lalu, Ulum diganjar penghargaan sebagai Dosen Berprestasi UMM Tahun 2019. Dinobatkannya Ulum di peringkat pertama dosen berprestasi UMM didasarkan pada kiprah Ulum di karya Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Publikasi, serta Pengabdian kepada Masyarakat.
 
Event tahunan pemilihan Dosen Berprestasi UMM ini menyesuaikan dengan agenda pemilihan dosen berprestasi di tingkat Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII dan nasional. Seleksi dimulai di tingkat perguruan tinggi. Pemenang, dalam hal ini Ulum, akan mewakili UMM untuk berkompetisi di tingkat LLDIKTI Wilayah VII. Jika kembali terseleksi, Ulum akan mewakili LLDIKTI Wilayah VII ke nasional.
 
Untuk diketahui, pada ajang pemilihan Dosen Berprestasi Tingkat Nasional tahun 2018, UMM telah menorehkan catatan membanggakan. Dosen UMM, Djoko Sigit Sayogo, Ph.D. meraih Juara Pertama dalam perhelatan pemilihan finalis Dosen Berprestasi Tingkat Nasional bidang Sosial Humaniora dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti RI). (riz/can)
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image