Mahasiswa FPP UMM tengah memamerkan yel-yel. (Foto: Mirza/Humas) |
Dalam rangka melatih mental berjuang dan disiplin, Fakultas Pertanian Peternakan (FPP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar Pendidikan dan Latihan Bela Negara bagi para mahasiswa baru 2019. Bekerja sama dengan Rindam V Brawijaya, agenda ini diselenggarakan selama satu minggu.
Rivana Alsya Firrizqi, mahasiswa baru Agro Teknologi mengungkapkan rasa gembira dapat turut serta dalam agenda tersebut. “Ini pelajaran yang sangat berarti,” tuturnya. Selama tujuh hari di kamp (8-14 September), mahasiswa yang akrab disapa Rivana ini merasa nyaman karena dapat lebih akrab dengan kawan-kawan seangkatannya. Walaupun tak diperbolehkan membawa alat komunikasi, Rivana tetap senang dapat menjalin komunikasi intens.
“Kami ingin mahasiswa baru punya dasar mental yang kokoh,” kata Dr., Ir. David Hermawan, M.P., IPM, dekat FPP saat didaulat menjadi inspektur upacara penutupan. Ia juga mengajak para mahasiswa untuk terus sadar kepada kondisi riil dalam lingkup pertanian. Menurutnya, Indonesia menjadi salah satu dari tiga negara yang mampu menyediakan pangan secara masif bersama Kongo dan Brazil.
Baca juga: UMM Tuan Rumah Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional 2019
Namun, menurutnya masih banyak ketidakadilan yang sedang terjadi di dunia pertanian dan peternakan umumnya. “Galilah ilmu sedalam mungkin, ambil semua ilmu yang ada UMM lalu pulanglah ke Desa dan perkuat ketahanan pangan nasional yang hebat,” tuturnya. Baginya, mahasiswa FPP punya peran besar dalam perkembangan Indonesia melalui pertanian dan peternakan.
David berharap melalui Pendidikan dan Latihan Bela Negara dapat menanamkan jiwa nasionalisme yang tinggi. Hal tersebut tak lain dan tak bukan semata-mata hanya untuk menguatkan tujuan berilmu adalah demi mensejahterakan dan memakmurkan Indonesia bersama-sama.
Baca juga: Mobil KaCa UMM Terapkan Metode Asyik Belajar Bahasa Arab
Senada dengan David, Kolonel Inf. Dendi Suryadi, S.H., M.H. mengatakan jika ia teramat gembira melihat wajah berseri-seri mahasiswa pasca pelatihan selesai dilaksanakan. “Saya melihat wajah Soekarno-Seokarno muda,” pujinya pada para mahasiswa FPP.
Ia berpesan agar para mahasiswa terus menjaga segala kebiasaan baik yang telah dipelajari selama pelatihan. Utamanya dalam beribadah. Di akhir pidato ia pun tak lupa mengingatkan mahasiswa untuk menyertakan Tuhan Yang Maha Esa pada setiap perjuangan yang ditempuh. “Jangan lupa sertakan Tuhan ya,” ungkapnya. (mir/can)