Gedung Kuliah UMM Mendadak Jadi Sandaran 'Kapal'

Author : Humas | Sabtu, 12 Oktober 2019 13:00 WIB
Pembukaan Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) 2019 di Kampus III Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) (Foto: Rino/Humas)

Ada yang unik pada gelaran Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) 2019 di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Jembatan penghubung dengan gedung kuliah bersama (GKB) I, disulap menjadi kapal pesiar yang siap mengarungi ganasnya lautan lepas. 

Dilihat dari pantauan udara menggunakan drone, jembatan yang setiap harinya digunakan lalu lalang mahasiswa UMM ini didekor dengan serius sehingga menjadi objek ikonik selama penyelengaraan kontes. Di pembukaan, 'kapal' dilaunching Dirjen Belmawa Didin Wahidin.

Kreativitas desain usulan Wakil Rektor III UMM Dr Sidik Sunaryo ini memang sengaja dihadirkan untuk memberi atmosfer lautan lepas yang sesungguhnya. Apalagi disertai pelampung dan jangkar kapal yang terlihat di sisi kanan-kirinya, menambah kesan kapal laut sungguhan.

Baca juga: Dosen Peternakan UMM Produksi Permen Sapi, Tingkatkan Konsumsi Pakan dan Kualitas Susu

Di atas 'kapal' ini juga, saat pembukaan acara, digelar defile kontingen dari 62 tim yang berasal 30 perguruan tinggi se-Indonesia. Mereka masing-masing membawa bendera asal perguruan tinggi. Sebelumnya juga, para peserta disambut tarian daerah dari Sangsekarta UMM.

Kontingen UMM sendiri menerjunkan 3 kapal cepat andalannya di 3 kategori yang ada. Mereka bersaing di Kapal Kendali Otomatis (ASV), Kapal Cepat Listrik dengan Sistem Kendali Jauh (ERC), dan Kapal Cepat Berbahan Bakar dengan Sistem Kendali Jauh (FERV). 

Mereka optimis menang, karena menggunakan mesin berkapasitas 32 CC dengan laju kecepatan maksimal mencapai 40 KM/H. Selain itu, mereka mengandalkan spesifikasi bodi yang lebih ramping. Tak ketinggalan, mereka tentu sudah hafal dengan lintasan yang tersedia. 

Baca juga: KKCTBN 2019: 30 Perguruan Tinggi Adu Hebat di UMM

Hingga berita ini diturunkan, UMM tampil dengan performa terbaiknya. Team UMM 2 di kategori ERC berada di posisi 2 dengan skor akhir 120,678. Sedangkan Team UMM 1 di kategori FERC juga berada di posisi 2 dengan skor akhir 121,379. Sementara ASV menunggu hasil.

Meskipun tim baru terbentuk tahun ini, bahkan tidak memiliki UKM khusus perkapalan, tapi mereka optimis menang. Mereka memiliki kelompok Mekatronic yang fokus pada permesinan. Ada fokusan mobil hemat energi dan tentang kapal baru riset tahun 2019 ini. 

Para pemenang akan diumumkan pada Sabtu (12/10) malam di depan GKB I UMM. Selain pengumuman pemenang dan penyerahan medali, akan ada juga penyerahan piagam penghargaan dari Dirjen Belmawa kepada UMM sebagai tuan rumah KKCTBN tahun ini. (riz/can)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image