Gelar Pelatihan dan Uji Kompetensi Instruktur, UMM Siap Dirikan Lembaga Pelatihan Kerja

Author : Humas | Jum'at, 17 Januari 2020 14:18 WIB
Wakil Rektor III bidang kemahasiswaan Dr. Sidiq Sunaryo, SH., M.Si, M.Hum sedang menyampaikan sambutannya (Foto: Istimewa)
Difasilitasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan Lembaga Pelatihan Kerja Universitas Merdeka Malang (LPK-Unmer), Universitas Muhamadiyah Malang (UMM) menggelar Pelatihan dan Uji Kompetensi Instruktur di Kampus III UMM. 
 
Kegiatan yang diikuti oleh 40 tenaga pendidik di UMM ini dilakukan selama tiga hari, mulai dari hari Jumat-Minggu (10-13/20). Menurut Dr. Praptining Sukowati, SH., M.Si., selaku ketua LPK-Unmer menyatakan, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) UMM sudah menjadi barometer tenaga kerja yang kompeten.
 
Jika tenaga pendidik dari UMM berhasil mendapatkan sertifikasi instruktur, selain LSP yang sudah terlebih dahulu berdiri, UMM akan siap untuk mendirikan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) sendiri. Ada 500 pilihan kualifikasi kompetensi teknis yang dapat diambil oleh peserta.
 
Baca juga: 10 Tahun Bersinergi dengan Malang Post, Mahasiswa Prodi PBSI UMM Kembali Luncurkan Tiga Koran

 

 
Dalam sambutannya, Wakil Rektor III bidang kemahasiswaan Dr. Sidiq Sunaryo, SH., M.Si, M.Hum., menghimbau kepada para calon instruktur agar lulusan UMM mempunyai banyak kompetensi. “Kompetensi yang banyak dan terverifikasi akan dapat memperluas kesempatan dalam bidang profesi, baik profesi yang sejalur dengan program studi yang ditempuh selama di UMM maupun di luar program studi,” ungkapnya. 
 
Sebagaimana yang sering terjadi, sambung Sidiq, banyak lulusan jenjang S1 yang mendapat pekerjaan tidak linear dengan pendidikan yang ditempuh. Dengan adanya uji kompetensi instruktur ini, diharapkan kompetensi pendampingan profesi nantinya akan sesuai dengan realita yang ada di masyarakat.
 
Baca juga: Dosen UMM Ciptakan 3 Drone Pertanian Canggih, Diapresiasi Menko PMK
 
“Banyak sekali kompetensi yang nantinya akan dipelajari selama kegiatan ini berlangsung. Mulai dari tata cara kelola keuangan, membuat laporan pertanggungjawaban, monitoring evaluasi yang nantinya akan dibutuhkan untuk kepentingan bangsa,” tambah Sidiq.
 
Instruktur yang juga menjadi pemateri, Juli Suprianta dalam materinya mengatakan bahwa faktor internal dan eksternal dapat mempengaruhi proses belajar dan mengajar. “Siswa yang berangkat dari latar belakang yang berbeda harus ditangani dengan metode pembelajaran yang bervariatif pula, lingkungan pembelajaran yang nyaman juga merupakan faktor dari kesuksesan tenaga pendidik di Indonesia,” ungkapnya.  (yas/can)
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image