Al Amin Letsoin mahasiswa UMM asal Nabire yang memenangkan lomba Ghina' Araby pada Festival Araby 2019 (Foto: Istimewa) |
“Ada satu hal yang saya tanamkan dalam hati, yakni jangan terlalu mudah naik (tinggi hati) atau sombong. Karena saat kamu sudah pernah juara, kamu harus tetap berlatih dan penguasaan materi itu perlu. Kebanyakan orang, saat mereka sudah juara banyak yang sombong dan menganggap orang lain di bawahnya,” ujar Al Amin Letsoin.
Dilanjutkan mahasiswa asal Nabire Provinsi Papua ini, sikap jumawa dan besar kepala ini membuat orang menjadi angkuh, jadi tidak mau latihan, serta tidak mau mengembangkan diri agar menjadi lebih berkembang. “Justru hal seperti inilah yang harus dihindari. Walaupun sudah juara, tetapi kita harus tetap latihan,” ungkap Al.
Jadi saat memilih lagu arab, Al harus tahu dan bisa melihat part mana yang bisa diangkat serta dimainkan sebagai improvisasi. “Nah, improvisasi lagu arab itu memiliki banyak cekukan dan cengkok. Saya tidak boleh menyamai cara menyanyi seperti mereka. Jadi saya harus mencari yang benar-benar sesuai,” sambungnya (3/10).
Baca juga: UMM Bekali Generasi Milenial Jadi Agen Perubahan lewat Socio-ecopreneurship
Al yang telah banyak ikut kompetisi menyanyi ini tengah duduk di semester tujuh Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), berhasil menjadi juara pertama pada kategori lomba Ghina’ Araby tingkat pelajar, mahasiswa dan umum Se-Jawa-Bali. Al menang pada Festival Araby 2019 dengan membawakan lagu Rouhi Fidak.
“Sebenarnya ada tujuh lagu yang disiapkan oleh panitia. Berhubung peserta yang begitu banyak dan membludak, sehingga yang dibawakan hanya satu lagu pilihan peserta. Lagu yang saya bawakan ini maknanya lebih ke arah sholawat karena menceritakan cinta kepada Nabi Muhammad S.A.W dan saya suka artinya,” kata Al.
Pria yang juga kerap disapa Amin ini berhasil menyisihkan tujuh puluhan kontestan dengan berbagai latar belakang usia. Dimulai dari siswa MTS, MA, hingga mahasiswa dan umum yang digabung menjadi satu Se Jawa-Bali. Sedangkan peringkat 2 dan 3 diraih oleh Lailatul Badriyah Fahum dan Hadi Asrori Fahum berasal dari UIN Malang.
Baca juga: Sinergi FPP UMM dan Dunia Industri, Godok Kurikulum Profesional Unggas
Dengan membawa nama besar UMM, Al bersama seorang rekannya yang bernama Zaki Anwar (berasal dari Fakultas Agama Islam UMM) turut andil pada kategori yang sam Ghina’ Araby. Al sendiri merupakan mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMM.
Tak hanya kategori lomba Ghina Araby, banyak kategori lainya yang diperlombakan. Yakni Kategori Imatoh, Kategori Khitobah, kategori Taqdimul Qishoh, Kategori Kaligrafi, Kategori Qiraatus Syi’ir, Kategori Qiraatul Kitab, dan kategori Munadhoroh Ilmiah yang berlangsung di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA), Surabaya.
“Saya harap, ke depan UMM bisa melahirkan banyak potensi sebagai penyanyi Ghina Araby. Serta untuk kegiatan seperti ini diharapkan mampu menjadi wadah untuk mengembangkan kemampuan bahasa arab bagi para pelajar maupun mahasiswa,” pungkasnya. Kembali ditegaskan Al untuk jangan pernah merasa di atas angin. (riz/can)