Seorang pengunjung sedang memandangi foto yang dipamerkan. (Foto: Zaky/Humas) |
Aksi turun ke jalan dari ribuan mahasiswa Malang Raya yang terjadi pada tanggal 24-25 September lalu, membuat mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam Lembaga Semi Otonom (LSO) Jurnalistic Fotografi Club (Jufoc) melahirkan beberapa karya foto jurnalis yang menarik.
Karya foto yang dipamerkan pada tanggal 1-3 oktober di halaman kantin Tiga Setengah Gedung Kuliah Bersama I ini, memamerkan 11 foto dari 5 orang pengkarya. Selain foto, adapula papan vandal yang disediakan untuk menampung suara dan aspirasi mahasiswa Kampus Putih yang tidak mengikuti aksi. Terdapat pula cuplikan video dari aksi #ReformasiDikorupsi yang ditayangkan pada hari terakhir gelaran karya tersebut.
Baca juga: UMM dan 20 PT Rumuskan Konsep Kompetensi Socio-Ecopreneur
Dinding aspirasi. (Foto: Zaky/Humas) |
“Tujuan kami melakukan hunting foto dan gelar karya ini adalah kami ingin menggambarkan suasana yang ada di depan gedung DPRD Malang untuk teman-teman mahasiswa yang tidak bisa mengikuti aksi tersebut,” ungkap Andri Yoga Ketua Umum LSO Jufoc periode 2018-2019.
Selain itu, menurut salah satu pengkarya yakni Farah Tri Vania, hunting foto di tengah aksi demonstran memiliki kesulitan yang cukup tinggi, seperti sempitnya ruang gerak sehingga mempersulit pengambilan angle.
Baca juga: Dubes Thailand di UMM, Ingin Indonesia Jadi Destinasi Utama Pelajar Thailand
“Selain angle, saya juga masih diselimuti rasa takut. Lantaran ini merupakan hunting foto aksi demonstran pertama saya. Namun dari sini pula saya jadi bisa merasakan bagaimana tantangan menjadi seorang fotografer jurnalis,” tegas Farah.
Menurut salah satu pengunjung, yakni Fida Amina Zahro, gelar karya ini cukup menarik. “Foto-foto yang dipamerkan cukup menarik dan cukup mewakilkan mahasiswa yang absen pada aksi kemarin. Terlebih terdapat papan vandal di mana para mahasiswa dapat menulis apapun yang diinginkan terkait #ReformasiDikorupsi ini,” ungkap Fida. (zak/can)