Ke Jepang, UMM Kembali Jajaki Kerjasama dengan JIFPRO

Author : Humas | Selasa, 23 April 2019 13:11 WIB
Novin (kakan) bersama perwakilan JIFPRO Nakama Eiichiro. (Foto: Istimewa) 

Perwakilan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) baru-baru ini bertolak ke Jepang untuk kembali menjajaki kerjasama dengan lembaga penyandang dana CSR Toyota Bhosoku, yakni Japan International Forestry Promotion and Cooperation Center (JIFPRO). Kerjasama ini kaitannya dengan pengelolaan revitalisasi hutan lindung.

Sebelumnya, di tahun 2006 UMM dan JIFPRO telah menjalin kerjasama melalui proyek rehabilitasi hutan lindung di kawasan konservasi di taman nasional Bromo. Proyek ini selesai pada tahun 2015. Proses rehabilitasi yang panjang ini berkaitan dengan mekanisme penghijauan yang memerlukan proses pengamatan yang cukup lama.

Tatag Muttaqin S.Hut., M.Sc., IPM., dan Novin Farid Setyo Wibowo, S. Sos, M.Si, bertolak ke Jepang (9/4). Bukan tanpa alasan, penjajakan kerjasama ini lantaran pada Februari lalu, UMM juga telah menerima mandat pengelolaan Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Baca juga: UMM Bangun PLTMH Baru di Boonpring Turen

UMM diberi mandat untuk mengelola hutan pendidikan yang berada di kawasan hutan produksi dan hutan lindung Perum Perhutani petak 43A, 44I, 44K-1, 44K-2, 44L dan BE BKPH Pujon KPH Malang seluas 75.09 Ha. Lokasi ini akan menjadi laboratorium lapang sekaligus media pembelajaran pengelolaan kawasan hutan.

Sembari menikmati indahnya bunga sakura di taman Ueno, Nakama Eiichiro perwakilan JIFPRO menerima kedatangan Tatag dan Novin. “Kita sampaikan perkembangan lingkungan yang lebih baik atas kerja sama yang telah dijalin sebelumnya,” ungkap Tatag yang merupakaan Ketua Prodi Kehutanan saat ditemui, Selasa (23/4).

Tatag mengaku telah menawarkan beberapa program yang berpotensi untuk dikerjasamakan dengan JIFPRO sebagai pengelola dana CSR perusahaan otomotif terkenal Toyota Bhosoku. “Ini masih tahapan penjajakan, kita coba renewing contract, mudah-mudahan gol,” jelas Tatag yang menerima langsung mandat KHDTK.

Baca juga: Tahun 2020 ASEAN Bisa Jadi Kekuatan Ekonomi Terbesar Kelima Dunia

Dalam minggu ini, Nakama Eiichiro berserta tim akan membalas kunjungan Tatag dan Novin ke Indonesia untuk menindaklanjuti penjajakan kerjasama ini. Sejauh ini, Toyota memiliki komitmen besar pada pelestarian lingkungan. Yakni melakukan berbagai kerjasama dengan lembaga yang fokus pada hal ini, termasuk UMM.

Selain melakukan pertemuan dengan JIFPRO, Tatag dan Novin juga berkesempatan mengunjungi Museum Toyota di Nagoya yakni ibu kota Prefektur Aichi, Jepang. “Kami bisa melihat perkembangan Toyota awal pendiriannya sebagai perusahaan pengelola kapas, kini menjadi perusahaan otomotif kaliber dunia,” tutur Novin. (mir/can)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image