Diprediksi, anak-anak di masa depan akan lebih awam dengan literasi audio visual atau merujuk kepada penggunaan komponen suara dan gambar. “Kalau sekarang, kan literasi masih baca tulis. Kalau nanti, ya audio visual. Kalau anak tidak bisa audio visual sama saja tidak bisa menulis,” jelas Novin Farid Setyo Wibowo, S.Sos, M.Si. dosen program studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Sehingga, disebut kepala Laboratorium Ilmu Komunikasi UMM ini, Sabtu (09/03), anak-anak perlu disuguhi media pembelajaran yang sesuai dengan kondisinya. Jangan sampai, sambung Novin, media sosial mengikis kreativitas anak-anak dengan sajian tidak bermutu. “Anak-anak sekarang punya potensi besar, namun perlu wadah untuk membimbing mereka. Melalui festival film salah satunya,” kata Novin.
Novin mengatakan bahwa ia berencana menggelar festival film anak Internasional tahun depan di Malang. Berkaca dari Social Change Film Festival, di New Orleans, Lousiana yang sempat ia sambangi saat berkunjung ke Amerika. Menurutnya, festival film anak yang berkelanjutan perlu diadakan di Malang untuk mengangkat lokalitas Malang agar anak-anak Malang tidak lupa budaya tanah kelahirannya.
Baca juga: Di Era Industri 4.0, Perempuan dan Laki-Laki Punya Kesempatan yang Sama
Tidak sekedar impian, pasalnya Novin juga sudah mempunyai beberapa relasi Internasional untuk membantu mewujudkannya. Salah satunya dengan penyelenggara Chicago Film Festival. Ia mengatakan bahwa festival film anak ini akan digelar tahun depan. Untuk tahun ini Ia masih fokus mencari pendanaan agar perhelatan benar terwujud. Sementara Pesta Film Anak diselenggarakan Juli 2019 mendatang.
Novin mengatakan, Pesta Film Anak tahun keempat diselenggarakan ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kerena pemutaran film tidak digelar di UMM. Melainkan di sebuah perkampungan. “Nanti yang akan menilai film mahasiswa dosen dan masyarakat. Sebagai bentuk apresiasi bagi para sineas. Sudah kita siapkan 18 penghargaan untuk film-film yang diproduksi mahasiswa,” tandasnya.
Untuk mengetahui respon masyarakat terhadap film bertema anak-anak, Prodi Ilmu Komunikasi UMM juga menggelar nonton bareng bioskop keliling ’Bioling’ UMM di sejumlah titik. Misalnya di lapangan Bola Voly Perumahan Permata Regency, Karangploso, Malang (6/3) lalu. Acara ini berhasil menyedot antusiasme penonton. Sekitar 300an penonton hadir, mulai dari anak-anak, remaja dan juga orang tua.
Anang Fachrudin Rahman (23) selaku perwakilan Karang Taruna mengaku senang nobar bisa terselenggara di tempatnya. Ia menyebut masyarakat butuh tontonan bernilai edukasi. Film yang diputar di antaranya yaitu berjudul Slirit, Kim Soo Ri, Darah Biru Arema, Asa Angkasa, Superheru, dan lain sebagainya. Para penonton juga dihibur dengan pembagian doorprize di sela acara pemutaran film. (*/can)