Kunci Kemajuan Bangsa Ada di Kebudayaannya

Author : Humas | Minggu, 01 September 2019 16:48 WIB
Hilmar Farid ketika memaparkan pentingnya kebudayaan dalam memajukan bangsa. (Foto : Zaky/Humas)
Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud RI) Hilmar Farid menyebut, kunci kemajuan setiap bangsa sesungguhnya terletak pada kebudayaannya. “Percuma saja kita menggunakan teknologi yang maju. Akan tetapi, ketika kebudayaannya tidak maju, tidak ada gunanya kita menggunakan  smartphone tercanggih tapi masih percaya kepada hoax. Ini adalah salah satu problem kebudayaan,” kata Hilmar.
 
Hilmar hadir saat didapuk mengisi orasi ilmiah pada gelaran wisuda ke-93 Periode III Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Hall Dome UMM, Sabtu (31/8) siang. Prosesi wisuda juga dihadiri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P, Ketua Badan Pembina Harian UMM yang Juga Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI Prof. Drs. H. A. Malik Fadjar, M.Sc., perwakilan Majelis Dikti Litbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Syafri Syairin, Ph.D. 
 
“Kita bisa melihat persoalan seperti ini dalam kehidupan sehari-hari banyak fasilitas publik yang dirusak, karena kemungkinan besar penggunanya dan tidak ada informasi yang cukup untuk orang mengupgrade pengetahuannya,” ungkap Hilmar. Dalam setiap menyelesaikan permasalahan, diperlukan pemimpin di era Industri 4.0 yang punya kemampuan berkomunikasi, kecepatan mengambil keputusan, serta kolaborasi. Dan di tiap tingkatan ini sangat diperlukan kerjasama.
 
Baca juga: Kuasai 3 Bahasa Asing, Mahasiswa UMM Ini Menangi Ajang Duta Bahasa Jawa Timur 2019
Sementara itu, Menteri Muhadjir juga turut berpesan kepada para wisudawan. Bahwa yang dibutuhkan saat ini adalah bukan sekadar menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Tetapi juga kemampuan beradaptasi untuk menguasai situasi yang terus berubah dan situasi yang terus berkembang. “Pesan saya kepada wisudawan dan wisudawati agar memiliki kemampuan tingkat adapatasi itu, jangan sampai terdistrupsi karena gagal dalam beradaptasi,” ujar Muhadjir.
 
Tak kalah penting, Ketua Badan Pembina Harian UMM yang merupakan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI, Prof. Drs. H. A. Malik Fadjar, M.Sc. juga turut berpesan. Saya harapkan seluruh wisudawan dan wisudawati menjadi sarjana-sarjana di era digital sekaligus, yang mampu menyongsong, mengantarkan bangsa ini menjadi bangsa yang besar. Yang selalu menjaga Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan selalu teguh berpegang  ideologi falsafah Negara  Pancasila,” kata Malik.
 
Baca juga: Lima Pilar Penguatan Mutu Perguruan Tinggi Menurut Tim SPMI Kemenristekdikti
Wisuda kali ini mengukuhkan kelulusan bagi Program Pendidikan Doktoral, Magister, Sarjana, Diploma III dan Program Pendidikan Profesi. Keputusan ini berdasarkan yudisium serta hasil rapat pimpinan 15 agustus 2019. Jumlah lulusan wisuda 93 periode III sebanyak 2461 orang, terdiri dari 1084 wisudawan 1377 wisudawati. Pada gelaran akhir wisuda juga diserahkan kartu alumni yang diserahkan secara simbolik oleh Rektor UMM Fauzan. (riz/can)
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image