Langganan Juara Nasional, Bikin Nazar Sisihkan Separuh Hadiah Buat Sedekah
Author : Humas | Senin, 01 Juli 2019 15:02 WIB
|
Penyerahan hadiah lomba debat mahasiswa tingkat nasional. (Foto: Istimewa) |
Ada banyak sebab di balik kesuksesan setiap orang. Seperti cerita yang dialami tim debat Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), yang mengaku banyak menang di medan laga tersebab ‘Faktor X’. Belum genap paruh tahun 2019, tim debat hasil kolaborasi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Fakultas Hukum UMM ini sukses mencatatkan skor terbaiknya di empat event debat level nasional.
Yang terbaru, tim komposisi Wildan Arif (Prodi Ilmu Hukum angkatan 2016), Ana Fauzia (Prodi Ilmu Hukum angkatan 2018), dan Muhammad Fitrah Ashary Bangun (Prodi Manajemen angkatan 2017) memenangi ajang Debat Competition for University (ECOFU) Universitas Katolik Darma Cendika, Surabaya, 29 Juni 2019 lalu. Mereka berhasil menduduki posisi runner up, menyisihkan banyak pesaing lainnya.
“Setiap kali kita mau lomba, kita bakal nentukan nazar bahwa lima puluh persen hadiah kami kasih ke orang yang tidak mampu,” ungkap Wildan Arif selaku ketua kelompok bernama UMMI Team ini. Inisiatif ini mereka lakukan untuk turut membagikan kebahagiaan. Bagi mereka, kesulitan yang berbuah kemenangan juga harus ditularkan kepada mereka yang kurang mampu. Praktik ini sakaligus sarana berdakwah.
Selain menunaikan nazar, faktor dominan yang menjadi kunci kesuksesan tim yang lahir dari warung kopi ini yakni menjalankan ibadah dan doa orang tua. “Meski kita banyak membaca dan berlatih, jika tak melakoni ritual keduanya terlebih dulu, saat menjalani perlombaan merasa ada sesuatu yang kurang dan tidak maksimal,” kata Fitrah menyambung ucapan Wildan saat diwawancara Senin, (1/7) siang.
Ada cerita unik juga pada pemberian nama kelompok ini. Mereka menamai kelompok, yang makin lengkap dengan hadirnya si junior Ana Fauzia, dengan sebutan UMMI Team. “Suatu waktu kami bertiga menelepon ibu kami masing-masing. Tak disangka, panggilan kami untuk ibu kami adalah Ummi. Terciptalah nama tim ini,” kisah Fitrah. UMMI kemudian diakronimkan dari asal frase “UMM Indonesia”.
Mengaku tak ada persiapan matang, perkawinan disiplin ilmu Hukum dan Ekonomi yang sudah teruji di banyak event nasional membuat mereka percaya diri. Terlebih tema yang ditetapkan panitia bertajuk, “Perekonomian Indonesia yang Berorientasi pada Infrastruktur” menjadi tema khusus Ekonomi yang juga dimenangkan di empat ajang lomba sebelumnya. “Pagi jelang lomba, kami sempat ketiduran,” ceritanya.
UMMI Team berhasil menang dengan skor tipis di bawah Institut Pertanian Bogor (IPB). IPB memperoleh 1222 poin, sementara UMM 1212 poin. Peringkat ketiga diraih STIE Perbanas dengan perolehan skor 1194, disusul di peringkat keempat dengan skor 1190 IAIN Salatiga Yogyakarta. Ke depan mereka berencana menjajal debat berbahasa Inggris di kompetisi tingkat nasional dalam waktu dekat. (can)
Shared:
Komentar