Lewat Outbond, Mobil Pintar UMM Bikin Dua Sekolah Ini Kompak

Author : Humas | Rabu, 31 Juli 2019 10:18 WIB
Para siswa belajar kekompakan melalui permainan Bola Ranjau. (Foto: Chandra/Humas)
Mobil Pintar Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Selasa (30/7), kali ini mengaspal ke Desa Kademangan. Yakni desa di wilayah Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Mobil berkonsep literasi inklusi ini, selain membuka lapak baca, juga menggelar psikotes dan outbond yang diselenggarakan khusus bagi para siswa SMP Dharmawanita 10 dan MTS NU GP Kademangan.
 
Meski letaknya bertetangga dusun saja, keduanya teramat jarang melakukan kegiatan bersama. Hadirnya Mobil Pintar UMM melalui kegiatan outbond dan psikotes membuat keduanya kompak dalam kerja tim. Beberapa permainan yakni Bola Ranjau, Langkah Door dan Janggut Manis berhasil memacu kekompakan dan kebersamaan antara kedua sekolah ini. Kegiatan luar ruangan ini dipandu Lutfi Nurul Rosyidah.  
 
Azwa Hilwa Naqiya, mahasiswa Psikologi UMM yang memandu jalannya psikotes  mengungkapkan, dari hasil asesmen (psikotes) bersama enam puluhan siswa, rata-rata siswa memiliki masalah di karir dan pendidikan. Menurut mahasiswa angkatan 2015 ini, hal ini disebabkan akses wilayahnya yang terbilang pinggiran. Sebagian dari siswa ini belum menentukan kemana dan akan bagaimana mereka di masa depan.
 
Baca juga: UMM-Kukar Teken Kerjasama Pendirian Pusat Pendidikan Vokasi
 
Dari hasil asesmen ini, kata Azwa, pihaknya siap jika diminta untuk melakukan konseling kepada kedua sekolah. Sementara ini, laporan hasil asesmen akan diserahkan kepada bagian Bimbingan Konseling (BK) masing-masing sekolah dengan harapan ditindaklanjuti. “Meski laporan hasil asesmen ini sederhana, tapi bisa digunakan untuk penggalian dan penyelesaian masalah siswa,” katanya.
 
Salah satu siswa sedang asyik membaca komik Mobil Kamis Membaca. (Foto: Chandra/Humas)

Rian Aji selaku koordinator Bidang Pendidikan KKN 35 UMM menyatakan, dihadirkanya Mobil Pintar di tempat pengabdiannya bertujuan menumbuhkan minat baca. Sebab, keterbatasan anak-anak mengakses buku amatlah minim. Kalupun ada perpustakaan di sekolah, sebagian besar diisi oleh buku-buku tekstual pelajaran juga buku-buku sejarah yang sudah usang tak menarik minat siswa membaca, terlebih ke perpustakaan.

Baca juga: IKA UMM Gelar Reuni Ruang Rindu

Seperti pengakuan Ikhsan Nawawi, siswa kelas 11 MTs Nahdlatul Ulama’ GP Kademangan. Kehadiran Mobil Pintar di sekolahnya mampu menjawab pencariannya pada buku-buku baru dan bernuansa hiburan. Seperti novel dan buku-buku ensiklopedi berwarna. “Saya malas ke perpustakaan karena buku-buku di sana sekedar buku pelajaran. Tidak selengkap yang ada di Mobil Pintar ini,” begitu kata Ikhsan. 
 
Tak cuma sampai di sini, mobil yang dikenal juga dengan Mobil Kamis Membaca (KaCa) ini akan ekspedisi ke tempat dan lokasi khusus. Di antaranya ke lembaga pemasyarakatan (LP), wilayah dengan resiko bencana, daerah termarjinalkan, serta wilayah dengan tingkat literasi dan akses pendidikan terbatas. “Hal ini sebagai wujud bakti kami kepada bangsa melalui literasi,” sebut Ridho, koordinator Mobil KaCa. (can)
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image