Peserta fokus mengikuti acara. (Foto: Humas UMM) |
Lembaga Pengembangan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan Workshop Editor Jurnal Baru Terbitan Berkala Ilmiah (TBI), Jumat (21/2). “Gelaran ini merupakan ikhtiar membawa 20an jurnal baru UMM yang belum terakreditasi pada tahun 2019, untuk terakreditasi di Sinta 3-6 pada tahun 2020,” ungkap Zulfatman, M.Eng., Ph.D. Sekretaris LPPI UMM.
Dilanjutkan Zulfatman, LPPI UMM memfasilitasi para editor mengelola jurnal-jurnal baru agar mendapatkan akreditasi jurnal nasional pada tahun 2020, serta indeksasi internasional.
Jurnal baru TBI merupakan kategori jurnal yang sudah dipublikasikan selama dua tahun lamanya. Untuk bisa terakreditasi SINTA, jurnal baru harus sudah menerbitkan 4 nomor, memiliki OJS yang lengkap, dan mempunyai substansi konten jurnal yang kredibel dan memadai.
Baca juga: Mahasiswa UMM Ciptakan Beton Daur Ulang
“Kami menargetkan untuk lebih dulu terindeks SINTA level 3-6. Karena jika kategori 1-2, biasanya jurnal tersebut sudah menuntut kualitas substansi artikel yang tinggi. Apalagi yang Sinta 1 biasanya sudah terindeks di Scopus,” terang Zulfatman.
Workshop ini lebih fokus memberikan pengetahuan tentang bagaimana ketentuan akreditasi nasional dan apa saja yang harus dipenuhi dalam aspek manajemen dan substansi agar terakreditasi pada Sinta 3-6. Disamping itu juga diberikan bagaimana cara mempromosikan jurnal baru TBI untuk mendapatkan penulis, reviewer, dan editor.
Agenda ini menghadirkankan enam pemateri yang merupakan 6 editor jurnal yang handal dari internal UMM, yaitu M. Sri Wahyudi S. ME, Agus Eko M., M.Kom, Wahyu Andhyka K., M.Kom, Husamah M.Pd, Arif Setiawan M.Pd, serta Dana Marsetiya U., M.T.
Baca juga: Kursi Terapi Penghilang Stres Menangi Ajang Inovasi ASEAN
Salah satu pemateri, Agus Eko Minarno, M.Kom menjelaskan, ada berapa hal yang harus dipenuhi jurnal baru dari sisi manajemen agar dapat terakreditasi di Sinta. “Di antaranya kualitas editor dan reviewer, sebaran penulis, jumlah kunjungan unik, indeksasi, ketersediaan publication ethics, dan lain-lain” terangnya.
Dalam kegiatan ini, Zulfatman yang juga merupakan Ketua Penyelenggara menghimbau agar dosen dosen muda, aktif menjadi pengelola jurnal, sehingga dapat mempengaruhi kemampuan dan performa nantinya saat menulis artikel jurnal. (yas/can)