Mahasiswa UMM Ciptakan Beton Daur Ulang

Author : Humas | Selasa, 18 Februari 2020 10:16 WIB
Nurman dan kawan-kawannya menunjukan beton buatannya. (Foto: Rizki/Humas)
Melihat perkembangan konstruksi di Indonesia yang semakin pesat, perlu adanya inovasi-inovasi baru. Mengingat, ketersediaan sumber daya alam yang merupakan bahan dasar dalam konstruksi sangat terbatas. Jika konstruksi di Indonesia terus dilakukan tanpa adanya alternatif baru, suatu saat akan merusak perut bumi.
 
Berangkat dari fenomena tersebut, mahasiswa Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Nurman Handitya Prima, Muh Irfan Maulana, dan Oval Mufarid menemukan cara yang ramah lingkungan untuk mendaur ulang beton bekas reruntuhan bangunan.
 
Hal ini dapat digunakan kembali dengan memanfatkan limbah material bekas konstruksi beton sebagai subtitusi 100% dari total kebutuhan agregat. Limbah beton bekas yang tak terpakai tersebut dihancurkan kembali menghasilkan agregat kasar dan juga agregat halus. Selain itu, menurut mereka terdapat serbuk-serbuk kecil dari penghancuran beton tersebut yang ternyata
bekas dari semen.
 
Baca juga: Ingat Formula JAKET Mahasiswa Kedokteran UMM Ini untuk Cegah Hipotermia
 
“Di sini kami menghancurkannya dengan cara manual, yaitu palu. Kemudian disaring sesuai ukuran saringan. Material yang tertinggal menjadi agregat kasar pengganti krikil. Yang lolos akan dihancurkan menggunakan mesin los angeles hingga seperti pasir dan disaring lagi menjadi agregat halus,” sebut Nurman bimbingan Lukito Prasetyo, Ir. MT, dosen Teknik Sipil UMM.
 
Hasil dari beton daur ulang tersebut nampaknya tidak dapat dipandang sebelah mata. Dalam hasil uji abrasi, beton daur ulang ini memiliki tingkat keausan yang sama dengan krikil Kulon Progo. Ditemukan nilai keausan sebesar 23.5%, sehingga masih dalam nilai keausan yang diizinkan untuk beton kelas III yaitu dibawah 27% berdasarkan ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).
 
Baca juga: Mahasiswa UMM Bawa Isu Kecanduan Gawai ke Turki
 
“Kita membuat inovasi akan tetapi tidak mengurangi dari durabilitas beton tersebut. Apa yang kita pakai harus sesuai dengan standar yang berlaku. Harus sesuai dengan batas-batas yang diujikan. Sehingga tidak hanya menggunakan SNI saja, SII, ASTM dan PB juga kita uji,” tutur Nurman.
 
Berkat inovasi tersebut, Nurman mampu lolos dalam seleksi abstrak lomba karya tulis nasional Civil Festival 2020 di Politeknik Negeri Jakarta. Hebatnya, Nurman menjadi satu-satunya perwakilan Universitas Swasta. Selanjutnya ia akan menyerahkan full paper dan mempresentasikan inovasinya tersebut pada 11 Maret mendatang. (bel/can)
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image