Mahasiswa UMM Jadi Teman Main dan Belajar Orang Asing

Author : Humas | Senin, 11 Februari 2019 15:06 WIB
Ilustrasi. (Foto: Rino/Humas)
MAHASISWA Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui lembaga pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) berkesempatan berinteraksi langsung dengan orang asing. Tak sekedar menjadi teman main, para mahasiswa UMM ini juga menjadi tutor untuk mengajarkan mereka budaya dan bahasa Indonesia. 
 
Saat ini mahasiswa asing yang didampingi melalui program Sahabat BIPA adalah mahasiswa pertukaran pelajar dari Thailand yang tengah mengambil program studi (prodi) Ilmu Pemerintahan. “Mereka akan belajar secara intensif selama satu bulan,” terang Faizin, M.Pd. selaku Kepala Divisi Program dan Pengembangan BIPA.
 
Metode yang digunakan Sahabat BIPA tidak mululu kegiatan belajar-mengajar di kelas. Tak jarang agar pelajaran lebih melekat, mereka biasa jalan-jalan bersama, nongkrong ke kafe sambil mempraktikkan teori melalui percakapan dalam bahasa Indonesia. Metode ini dinilai efektif untuk menajamkan pemahaman para mahasiswa asing. 
 
Mereka yang menjadi tutor di program Sahabat BIPA ini adalah mahasiswa dari Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI). “Mereka sebelumnya telah dibekali mata kuliah BIPA. Jadi melalui program ini mereka dapat mengaplikasikan teori yang telah didapatkan di kelas,” ungkap Faizin saat ditemui Sabtu (9/1).
 
“Mahasiswa asing ini dikelompokkan berdasarkan pengetahuannya tentang bahasa Indonesia. Beberapa ada yang pernah mempelajari. Ada juga yang sama sekali belum pernah mempelajari. Para tutor lebih bersikap seolah-olah sebagai teman. Disamping memberi wawasan kebahasaan agar terasa menyenangkan” pungkas Faizin.
 
“Mudah-mudahan untuk yang menjadi tutor sekarang juga berminat untuk menjadi staf pengajar BIPA di seluruh dunia. Program ini diadakan tiap tahun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Beberapa tutor BIPA UMM sudah lebih dulu berangkat ke beberapa negara di Eropa,” tandas Faizin.
 
Selain mahasiswa Thailand, BIPA UMM juga baru-baru ini menerima 3 warga negara Korea Selatan untuk belajar bahasa dan budaya Indonesia. Yakni Kim Boong Hee seorang Profesor Ekonomi, Jung Sung Soon profesor Bahasa Inggris dan Nam Kwak Hong seorang petinggi perusahaan. Mereka mengaku senang belajar di BIPA UMM.
 
Sebelum tiba di UMM, ketiganya sudah terlebih dulu belajar bahasa Indonesia selama 3 bulan bersama Korean Muslim Federation. “Kami belajar tiga bulan. Bahasa Indonesia sangat sulit, tetapi kami suka,” ungkap Jung Sung Soon diiringi tawa. Mereka juga, diakui Jung, sudah dapat menghapal berbagai angka, nama hari, bulan dan tahun. (hel/can)
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image