Pengibaran bendera Merah Putih. (Foto: Rino/Humas) |
Peringatan Hari Ulang Tahun ke-74 Republik Indonesia di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (17/8), mendapuk Wakil Rektor I Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si. sebagai inspektur upacara. Dalam amanatnya di hadapan ribuan civitas akademika UMM Syamsul menyampaikan beberapa pemaknaan terkait konsep kemerdekaan.
Pertama, kemerdekaan adalah suatu proses. “Untuk meraih kemerdekaan membutuhkan waktu yang sangat panjang, harus mencurahkan energi, air mata, bahkan darah yang menharuskan ribuan nyawa dikorbankan untuk Republik Indonesia tercinta,” ungkap Syamsul di lapangan Heliped Kampus III, Kampus Putih UMM.
Syamsul lantas mengutip pernyataan presiden Amerika Serikat yang ke 32, Franklin D. Roosevelt. "Kemerdekaan itu bukan suatu anugerah. Tetapi kemerdekaan itu (lahir) dari cucuran air mata, dan tetesan darah yang luar biasa." Demikian, kata Syamsul, kemerdekaan sebagai bagian dari proses ini harus dimaknai secara bersama.
Baca juga: Kembang Api Meriahkan Closing Ceremony KKN 84 UMM
Hari ini kita memperingati ulang tahun ke 74, artinya kita "merdeka dari" atau freedom from untuk menuju kepada "merdeka untuk" atau freedom for. 74 tahun yang lalu, kita telah bebas terjajah dari bangsa kolonialisme, atau freedom from. Maka, ketika pemaknaan kemerdekaan kita berhenti di situ, tidak memberikan makna apapun.
Sebaliknya, kemerdekaan harus dilanjutkan dengan freedom for atau kemerdekaan untuk apa? “Kalau kita sudah bisa terbebas terlepas dari lingkungan yang bersifat eksternal, pada hari ini merupakan suatu momentum untuk mewujudkan kemerdekaan dengan cara mewujudkan semua kebajikan yang bisa kita laksanakan,” ungkapnya.
Lebih jauh lagi terkait makna kemerdekaan, Syamsul kembali mengutip pernyataan yang kali ini dari seorang penyair Kahlill Gibran. “Kemerdekaan dalam pengertian yang salah adalah mewujudkan apa yang kita inginkan. Tetapi kemerdekaan dalam pengertian yang benar adalah mewujudkan apa yang harus kita laksanakan,” kutipnya.
Baca juga: KOPIN, Macam-Macam Olahan Kopi Inovasi Mahasiswa UMM
“Apa yang kita inginkan itu berarti keinginan yang bersifat jangka pendek. Tetapi yang harus kita laksanakan itu berarti apa yang kita laksanakan dan kita wujudkan dalam bingkai etik dan moral,” paparnya di ritual upacara bendera yang juga dihadiri sejumlah pelajar Taiwan yang tergabung di Meinong People Assosiation (MPA) Taiwan.
Usai mendengarkan amanat upacara, kegiatan tujuh belasan dilanjutkan dengan berbagai rangkaian lomba. Kegiatan perlombaan ini sudah dimulai dari beberapa hari sebelumnya. Menariknya, di salah satu perlombaan, yakni video, juga di selipkan kampanye #DietSampahPlastik sebagai bentuk komitmen menjaga lingkungan. (riz/can)