Milad ke-55, UMM Bikin Lomba Business Plan bagi Enterpreneur Muda

Author : Humas | Rabu, 18 Desember 2019 11:06 WIB
Salah satu peserta Business Plan tengah memaparkan konsep bisnisnya di hadapan juri. (Foto: Mirza/Humas)
Sebanyak 20 konsep bisnis enterpreneur muda Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dipresentasikan di hadapan juri, Senin (16/12). Mereka adalah para finalis lomba Business Plan pada Milad ke 55 UMM. Ajang ini dalam rangka menciptakan usaha kreatif  di Era Milenial. Berlangsung di Ruang Sidang Senat (RSS) UMM. 
 
Para entrepreneur muda UMM ini merupakan mahasiswa UMM angkatan 2016-2018. Di antaranya, Smagri (Smart Agriculture), Getrungan , Coffe Payross , Taman Milenial, Lapak Arsi, Kue Parca, InformaTeam, Ex Store, Marigold Organik Mask, Tuki store, Portable Drug Container, Pengasa Creative, My Plant, Wuluh Toner, Scheppend Creative, Cyborg, JASON (Jasa Service Komputer Online), Studio Jamu 19, Fun Futsal, dan TUINGKA.
 
Baca juga: Sah! UMM Kini Punya Akademi Sepak Bola
 
Salah satu inovasi bisnis yang dipresentasikan yakni Smart Agriculture besutan Iqlima Chairunnisa, Faiq Azmi Nurfaizi, dan Muhammad Zein Ihza F. “Bisnis ini hendak menghadirkan platform yang unggul dan berkualitas dalam membangun ekonomi dari sektor Agriculture yang ada di Indonesia. Karena melihat permasalahan-permasalahan yang ada di sektoral itu, para produsen maupun konsumen, dan sini para petanilah yang akan menjadi mitra kami,” ujar Iqlima. 
 
Mengusung Moto Fresh, Healthy dan Chief, SMAGRI menjamin kualitas produknya agar tetap segar dan memberikan benefit kesehatan terhadap konsumen. Serta menjaga harga pemasaran yang seringkali tidak stabil untuk memotong rantai distribusi yang biasanya dimainkan oleh pasar. 
 
“Karena kita ingin memotong rantai distribusi. Karena ada tiga rantai distribusi dimulai dari tipe satu dari produsen (petani) menjual ke pengepul (tengkulak) dari sana dijual ke pedagang besar baru ke konsumen. Pada tipe kedua sama alurnya, tetapi dari pedagang besar ke pedagang kecil baru ke konsumen, sedangkan pada tipe ketiga yakni dari petani langsung ke konsumen,” lanjutnya.  
 
Baca juga: Tim Kardos UMM Menangi Laga Friendly Match Lawan UMY
 
Adapun penyaji Business Plan yang kedua adalah Kue PARCA (Pare Peca’), yakni gabungan dari kue bolu Peca’ (kue tradisional suku Bugis) dengan Pare. “Kenapa kami menggabungkan dua bahan ini, karena di tempat asalnya kue peca’ ini booming sekali. Sedangkan pare ini, kita tahu memiliki banyak sekali manfaat namun kurang disukai. Karena itulah saya ingin menggabungkan dua bahan ini,” jelas Ilil Rahmawati Bersama Akbar Satya W. 
 
“Melihat semakin dinamisnya perkembangan zaman, tentu ada begitu banyak pula permasalahan baru yang harus diselesaikan. Saya rasa kegiatan seperti Business Plan ini, sangat menarik apabila dipersiapkan secara matang. Namun kita harus mempertimbangkan lagi agar mampu diterapkan di masyarakat luas,” tandas Faizal Alfa Founder dari Sayap Grak selaku juri Bersama Bunga Annisa Lenanta Founder Inibuna (Fashion Hijab). (riz/can)
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image