POMDA Futsal Jawa Timur Berlakukan Aturan Ketat bagi Pelanggar

Author : Humas | Senin, 22 Juli 2019 13:59 WIB
Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. (kaos merah) melakukan kick off sebagai simbol dimulainya kompetisi. (Foto: Rizki/Humas)

“Kalian harus memberikan kebanggaan untuk institusi dan membawa nama baik wilayah yang kalian bawa dengan menelurkan prestasi serta tidak membuat kericuhan,” ungkap Dr. Fauzan M.Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Himbauan itu disampaikan Fauzan dalam sambutan pembukaan Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah (POMDA) Futsal Regional Jawa Timur 2019, Senin (22/7).

Pada tahun ini, peraturan POMDA bidang Futsal lebih diperketat lagi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini ditegaskan oleh Dr. Haris Thofly, SH., M.Hum selaku ketua pelaksana dalam sambutannya di Hall Dome. Sesuai dengan surat tugas dari Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI) Jawa Timur, UMM ditunjuk sebagai pelaksana dan penanggung jawab Seleksi Daerah (Selekda) Futsal.

Acara yang bakal berlangsung selama empat hari (22-25 Juli) ini tidak tanggung-tanggung untuk menerapkan aturan. “Saya tidak mau ada kejadian-kejadian yang tidak diinginkan tejadi seperti yang sudah-sudah, saya akan menegakkan sanksi yang tegas,” ungkap Haris saat turut memberi sambutan. Panitia telah membentuk Komite Disiplin (Komdis) dan Komite Banding (Komding) untuk menangani perihal tersebut.

Baca juga: Sinergi Elemen Masyarakat Aksi Bersih Sepadan Sungai Brantas

Ditegaskan dosen Fakultas Hukum UMM ini, bila ada peserta yang membuat pelanggaran hingga berbuat anarkis yang berujung pada kerusuhan, maka tak hanya diberlakukan sanksi berupa denda saja. Tetapi akan dilarang untuk bertanding di seluruh turnamen yang berafiliasi dengan PSSI maupun Asosisasi Futsal Jawa Timur. Haris lantas menyinggung kedudukan mahasiswa sebagai kaum intelektual.

“Yang dimiliki mahasiswa itu integritas dan intelektualitas. Dengan latar belakang pendidikan itu, artinya kalian harus menunjukkan bahwa kalian ialah seorang permain profesional yang bermain suportif dan lebih mendahulukan otak bukan otot,” ungkap Haris. Lebih jauh, Haris menyerukan seluruh elemen lomba, baik official maupun pemain untuk mensukseskan kejuaraan yang bakal membawa nama baik Jawa Timur.

Baca juga: Dari Sampah Plastik ke Furnitur Bernilai Jual

Dari delapan zona atau rayon yang mengikuti, POMDA Jawa Timur kali ini diikuti oleh tujuh tim, baik kelompok tim putra maupun putri yang merupakan juara dari zona-zona Jawa Tim. Di tim putri terdiri dari Unesa, Unikama, Unej, UM, Unair, UTM, dan UB. Sedangkan tim putra beranggotakan tim yang juga berasal dari perguruan tinggi negeri maupun swasta seperti UNP, UB, UMM, Unirow, Narotama, UTM, dan Unej.

“Kami sangat mengapresiasi UMM, karena mampu menyelenggarakan 2 rentetan acara ini dengan baik, baik itu tingkat Zona atau Rayon maupun yang saat ini berlangsung yaitu tingkat Regional Jawa Timur,” kata Dr. Mahmud Yunus, M.Kes selaku perwakilan Bapomi Jawa Timur saat menyinggung persiapan Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) yang akan berlangsung di Jakarta pertengahan September nanti. (riz/can)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image