MPKU PP Muhammadiyah dan Kemenkes RI luncurkan Sistem Informasi Layanan COVID-19 berbasis IT (Foto : Istimewa) |
Kasus COVID-19 yang masih terus meningkat berdampak pada keterisian dan ketersediaan tempat tidur di tiap rumah sakit. Bekerjasama dengan Badan Pembangunan Internasional AS (USAID), Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PP Muhammadiyah yang didukung oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) secara resmi meluncurkan Sistem Informasi Layanan COVID-19 berbasis IT pada Kamis (11/2).
Proyek yang digarap sejak Juli 2020 ini telah disempurnakan dengan berbagai layanan yang dapat membantu penanganan COVID-19. Diberi nama Mentari COVID-19, sistem ini ditargetkan dapat membantu pelayanan COVID-19 di Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah (RSMA) di seluruh Indonesia.
Baca juga : UMM Gelar Bedah Buku Karya Lapas Perempuan
Sebagai salah satu bagian dari RSMA, Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiya Malang (RSU UMM) juga menyambut program ini. Melalui perwakilannya, dr. Zata Dini, RSU UMM berharap program berbasis IT ini dapat membantu rumah sakit untuk memberikan peringatan dini apabila terjadi lonjakan kapasitas.
“Kami (RS UMM) menyambut baik adanya aplikasi berbasis IT ini. Program ini dapat membantu rumah sakit untuk memberikan peringatan dini apabila rumah sakit sudah akan mengalami lonjakan. Hal tersebut juga merupakan salah satu tindakan medis yang lebih cepat,” terang Kepala Sub Bidang Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Medis RSU UMM tersebut.
Dini juga menyampaikan bahwa Mentari COVID-19 dapat menjadii acuan RSU UMM bisa melihat keadaan rumah sakit lain sehingga dapat dijadikan media komunikasi tidak langsung.
Baca juga : Gandeng Komunitas Preman Mengajar, Mobil Kaca UMM Ajarkan Bela Diri dan Tari
”Harapannya, melaui sistem RSU UMM dapat melaksanakan sistem informasi yang lebih baik dan dapat memodifikasi sesuai kebutuhan RSU UMM,” terang saah satu dokter umum RSU UMM ini.
Lebih lanjut, Mentari COVID-19 telah diintegrasikan dengan Sistem Manajemen COVID-19 MCCC PP Muhammadiyah dan dapat dikembangkan sebagai Single ID pasien di rumah sakit. Pengembangan sistem ini bertujuan agar dapat menghubungkan data layanan COVID-19 antar Rumah Sakit Muhammadiyah-Aisyiyah (RSMA) di seluruh Indonesia. (*/nis)