Mahasiswa asal Thailand tengah membagikan Tom Yam kepada para siswa. (Foto: Rizki/Humas) |
"Saya sangat senang bisa ketemu langsung sama kakak dari Thailand. Bisa mencicipi Tom Yam khas Thailand yang rasanya sedikit aneh, tapi masih enak," ungkap Alif Syahputra Imanuar, siswa kelas 6 SDN Jatiguwi III, Desa Jatiguwi, Sumber Pucung, Kabupaten Malang usai diminta mencicipi makanan tradisional Thailand yang cukup terkenal, Tom Yam.
Atau tengoklah komentar Mohammad Debi Ardiansyah, "Senang bisa kenal kakak cantik dari Thailand. Rasa makanan Tom Yamnya sedikit asem dan pedas gurih. Enak! Mantap!" ujarsiswa kelas 5 ini. Dua mahasiswa asal Thailand Nafeesa Jehlae dan Nur-ashireen Mahama lah yang mengenalkan kuliner khas bercita rasa pedas-asam itu.
Dua gadis Thailand ini masing-masing dari program studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris ini sengaja dihadirkan oleh Kelompok Kerja Nyata (KKN) 10 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (6/2) untuk mengenalkan budaya, bahasa dan makanan khas Thailand kepada para siswa.
Baca juga: Kembali Jabat Rektor, Fauzan: UMM Harus Terus Memberi Manfaat
“Dihadirkannya mahasiswa Thailand ke sini untuk menambah wawasan anak-anak terhadap budaya Asia. Di era Modern seperti ini perlu sekali menambah wawasan tentang dunia luar. Anak-anak terlihat sangat antusias menyambut kakak-kakak dari Thailand,” kata Rizky Yuliana selaku Ketua Divisi Pendidikan dan Agama KKN 10 UMM.
Selain memperkenalkan kuliner, Feesa dan Shireen juga mengenalkan beberapa kata sapaan beserta penggunaannya. Tak lupa keduanya juga mengenalkan huruf-huruf aksara Thailand. Tak sedikit siswa yang berkomentar bahwa aksara Thailand dan Jawa terdapat kemiripan.
Para siswa membaca buku koleksi Mobil KaCa UMM. (Foto: Istimewa) |
Agenda yang dikerjasamakan dengan Mobil Kamis Membaca (Mobil KaCa) UMM ini juga membuka lapak baca di lapangan sekolah. Rizky mengatakan, diundangnya Mobil KaCa UMM untuk menyadarkan mengenai pentingnya literasi. “Kami mengundang Mobil KaCa UMM karena tidak memadainya perpustakaan di SD ini. Padahal membaca adalah salah satu hal yang penting untuk dilakukan dalam prosesi belajar,” tuturnya.
Baca juga: PP Muhammadiyah: Islam Berkemajuan Harus Islam yang Universal
Pengalaman belajar kreatif diberikan dengan bantuan mahasiswa KKN 10 UMM agar anak-anak tidak cepat bosan. “Kami sangat senang dengan bantuan kakak-kakak mahasiswa untuk mengajar di sini. Agenda yang memberikan pengalaman belajar kreatif kepada anak-anak dan mendatangkan Mobil KaCa untuk mengenalkan indahnya perpustakaan juga cara belajar sambil bermain,” terang Sumaiyah, Kepala SDN Jatiguwi III saat diwawancarai.
Syahrin Rachmayannia Pertiwi, selaku koordinator Mobil KaCa UMM menjelaskan bahwa latar belakang adanya Mobil KaCa ini untuk mendatangi tempat-tempat dan siapapun agar mau membaca dan tidak menganggap membaca adalah hal yang membosankan. “Tidak hanya menunggu mereka datang untuk membaca, tapi mendatanginya agar mau membaca,” terang mahasiswa yang akrab dipanggil Syahrin itu. (*/riz/can)