Kegiatan belajar bersama para instruktur Mobil KaCa. (Foto: Ridho/Humas) |
Kamis minggu ketiga bulan September adalah giliran Kecamatan Dau Kabupaten Malang untuk dikunjungi oleh Mobil Kamis Membaca (Kaca) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Bekerja sama dengan Praktikum Prodi Kesejahteraan Sosial (Kesos), Mobil KaCa membawa dua program bagi para santri Pondok Pesantren Roudlotun Nashichin (20/9). Dua program tersebut adalah Public Speaking dan English for Young Learners (EYL).
Saat baru datang, Mobil KaCa langsung dikerumuni santri. Antusias membaca terpancar dari wajah-wajah anak-anak. “Disini memang koleksi bukunya lama, maka kami undang mobil KaCa,” terang Rigida Firodian Ketua Kelompok Praktikum Kesos 2019. Ada dua kelas yang persembahkan mobil KaCa kali ini. Para santri pun dibagi menjadi dua kelas yakni kelas Public Speaking dan Kelas EYL.
Baca juga: Sensasi Asik Berkebun Ala Agribisnis Corner UMM
Pada kelas Public Speaking, para santri diajarkan berani bercerita pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. Salah satu yang berani adalah Efan dan Jufen. Dua santri kelas tiga Sekolah Dasar ini berpidato bersama diselingi dengan selawat dan rima sempurna yang apik. Ada pula yang berani bernyanyi sekaligus menari. “Pintar dan berani,” ungkap Mirza Bareza, Pemateri Public Speaking Mobil KaCa.
Selain berbicara di depan kelas, para peserta kelas Public Speaking juga diajarkan untuk mengkonsumsi konten internet yang sesuai dengan umur. Mengingat internet kini tak mengenal waktu dan tempat yakni dapat diakses 24 jam non-stop.
Sedangkan di kelas EYL yang dibimbing oleh Winarno Adiyanto, para santri diajak untuk mengingat kosa kata dalam bahasa Inggris. Kemudian akan diberi susunan huruf dan diminta untuk menyusun hingga sempurna.
Baca juga: Harapan Lulusan PPG UMM yang Mengajar di Pelosok Negeri
Para santri berasal dari anak-anak warga sekitar yang sedang duduk di bangku sekolah TK hingga SMP. Kegiatan rutinnya ialah mengaji usai asar hingga menjelang magrib. Kelas mengajinya pun berbeda-beda disesuaikan dengan tingkat kemampuan yang telah diselesaikan mulai dari iqro’ hingga al-quran.
Para mahasiswa Praktikum Kesos 2019 UMM juga telah mengabdi selama satu bulan penuh di Pondok Pesantren Roudlotun Nashichin. “Satu bulan pergi-pulang dari kos ke lokasi,” kata Rigida. Tetapi, lanjutnya, semua lelah itu sirna dengan senyuman dan keceriaan para santri yang menyambut hangat setiap kedatangan para mahasiswa praktikum. (mir/can)