Semnas FEB UMM: Bahas Masa Depan Fintech di Indonesia

Author : Humas | Kamis, 05 Desember 2019 10:50 WIB
Henry Wahyu. (Foto: Aan/Humas)

Di era di mana segalanya terhubung melalui internet, seluruh aspek kehidupan manusia mulai bertransformasi. Termasuk sistem perbankan. Henry Wahyu selaku Manager Jawa Timur PT Finarya yang mengembangkan financial technology (fintech) Link Aja mengatakan bahwa meskipun fintech belum menyentuh seluruh warga negara Indonesia, namun perkembangannya merupakan keniscayaan.

Disampaikan dalam Seminar Nasional (Semnas) “Menyiapkan Sumber Daya Manusia Perbankan yang Adaptif terhadap Financial Technology”, Rabu (4/12), Henry mengajak seluruh mahasiswa Perbankan menyiapkan diri. Seminar yang digelar oleh Asosiasi Prodi D-III Keuangan dan Perbankan Indonesia (ADIKPI) dan Himpunan Mahasiswa Keuangan dan Perbankan Indonesia (HMKPI) itu fokus membahas masa depan fintech.

“Meskipun dari total penduduk Indonesia yang berjumlah 150 juta masih sepuluh juta orang saja yang menggunakan fintech, namun perkembangan fintech begitu signifikan,” jelas Henry. Henry mengatakan bahwa sampai saat ini hampir separuh total penduduk Indonesia belum mempunyai kartu kredit. Namun dengan mudahnya mengakses internet melalui smartphone, seluruh penduduk Indonesia lambat laun bisa didekati.

Baca juga: Teknologi Smart Tongkang Karya Mahasiswa UMM Siap Unjuk Gigi di Jepang

Pada tahun 2030 Indonesia akan mendapat bonus demografi yaitu jumlah penduduk usia produktif lebih tinggi daripada yang tidak. Pada saat itu diperkirakan mayoritas penduduk Indonesia sudah melek teknologi. Maka perkembangan fintech akan semakin mulus. “Maka dari itu kalian harus siap-siap mulai sekarang untuk menyambut perubahan yang akan mengubah sistem perbankan konvensional,” tegas Henry.

Pada kesempatan tersebut Wakil Rektor III Dr. Sidiq Sunaryo, mengajak selutuh civitas akademika UMM untuk mulai membuka wawasan dan ikut bergabung dalam perubahan zaman. Terjun ke masyarakat untuk ikut membawa mereka bisa menghadapi zaman yang tidak akan pernah berhenti berubah. “Banyak sekali masyarakat yang masih asing terhadap perubahan zaman yang terjadi sekarang,” tandasnya dalam sambutan. (usa/can)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image