Seorang Apoteker Juga Harus Mengabdi Kepada Kemanusiaan

Author : Humas | Kamis, 26 September 2019 11:28 WIB
suasana ruang pelantikan & sumpah Apoteker (FOTO: Rizky/Humas)
Sebanyak 48 orang pada Rabu (25/9), dilantik sebagai Apoteker dalam pelaksanaan Pelantikan Apoteker Angkatan III Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Wakil Rektor 1 UMM dalam sambutannya menyebut, Apoteker tidak boleh meninggalkan kemanusiaan. “Dalam hierarki nilai, kemanusiaan adalah nomor satu. Di atas agama, dan di atas segala ideologi,” ungkapnya. 
 
“Maka, jika nanti ada yang mau berobat tidak perlu ditanya agamanya apa, Islam Muhammadiyah atau NU, kalau NU tidak dilayani. Tidak boleh. Harus mendahulukan kemanusiaan,” ungkap Syamsul melanjutkan penjelasannya. Syamsul lantas berpesan di GKB IV lantai 9 Kampus III UMM, agar Apoteker-Apoteker baru ini mampu mengemban dan menjalankan amanah seorang Apoteker dengan baik.  
 
Baca Juga : Mekatronic dan Srikandi Team UMM Siap Dominasi Kemenangan KMHE 2019
 
Disampaikan oleh Noffrendi selaku Sekjen Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) bahwa lulusan baru harus segera menentukan profesi yang akan digeluti. “Harus mulai ditentukan dari sekarang anda bisa berdaya di mana. Entah itu di industri, pelayanan, regulasi dan sebagainya. Karena pilihan kalian harus tepat agar bisa menjadi Apoteker yang baik sesuai kemampuan kalian,” ujar Noffrendi. 
 
Dilanjutkan oleh Drs. Purwadi Apt., MM, ME selaku Ketua Komite Farmasi Nasional (KFN) yang mengatakan bahwa Apoteker-Apoteker baru di hadapannya diharapkan mau untuk mengabdi kepada daerah. Di Pulau Jawa, sebutnya, sudah terlalu banyak Apoteker yang mumpuni. “Sedang di daerah banyak yang kebingungan tentang informasi obat untuk penyakit yang diderita,” ungkapnya dalam sambutan. 
 
Baca Juga: UMM dan Singapore Polytechnic Dampingi UKM Pasarkan Produk
 
“Anak-anak yang berasal dari daerah, silahkan kembali ke daerah kalian lagi. Mengabdi untuk kampung halaman. Dan anak-anak yang dari (pulau) Jawa yang mau ke daerah saya harap orang tuanya mengizinkan,” tegas Purwadi. Untuk diketahui, setiap tahunnya Program Profesi Apoteker menerima ratusan pendaftar. Terdapat tiga jenis tes yang harus dilalui. Yakni tes bidang keilmuan, psikotes dan tes wawancara. (riz/can)
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image