Proses pembersihan Sepadan Sungai Brantas. (Foto: Chandra/Humas) |
SEJUMLAH elemen masyarakat yang mengatasnamakan Gerakan Kesadaran Sinergitas Lintas Batas yang tergabung dalam Social Movement Alamku Hijau melakukan Apel Bersih, Minggu (21/7). Mereka terdiri dari unsur Instansi, TNI Polri, Akademisi Lembaga, Ormas / Komunitas dan Media se-Malang Raya. Kali ini Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) didapuk sebagai koordinator aksi bersih ini.
Secara bersama-sama, aksi yang dimulai sejak pukul 07.30 hingga 11.00 WIB ini dimulai dengan Apel Bersih. Dilanjutkan dengan bersih sampah Sepadan sungai Brantas seputaran Landung Sari – Tlogomas. Dilanjutkan dengan penghijauan sepadan sungai, terakhir diadakan diskusi ekologi yang menghadirkan para pemateri dari Pembina Dimpa UMM, DLH, Kodim 0833, serta anggota dari Polres Malang Kota.
Baca juga: Dari Sampah Plastik ke Furnitur Bernilai Jual
Petugas dari DLH turut apel bersih. (Foto: Chandra/Humas) |
Dekan Fakultas Pertanian dan Peternakan Dr., Ir. David Hermawan, M.P., IPM saat didapuk sebagai Pembina Apel mengungkapkan bahwa menjaga lingkungan adalah hal terpenting. Terlebih di Indonesia, tak terkecuali Malang Raya, banyak terjadi bencana tersebab manusia abai menjaga lingkungan. “Tak hanya kehidupan petani, rusaknya sungai Brantas akan berakibat buruk pada kelangsungan flora dan fauna sekitranya.
Sementara, Harianto, ST, selaku founder gerakan Alamku Hijau yang merupakan ketua Bantuan Sosial Komunikasi Masyarakat (Baskomas) menerangkan, bahwa pihaknya berserta empat ratusan orang yang terlibat dalam aksi hari ini fokus mengurangi dampak sampah pada lingkungan. “Di Malang, baru hujan kecil saja sudah banjir. Kami menekankan, buanglah sampah pada tempatnya, jangan di sungai,” tekannya.
Baca juga: Rayakan Milad ke-6, RSU UMM Adakan Peeling Gratis
Aksi yang sebetulnya dilakukan tiap minggu ini diharapkan bisa menggugah kesadaran masyarakat untuk melakukan kegiatan yang sama. Minimal di tingkan Rukun Warga (RW). “Kita kembalikan gotong royongnya, kita kembalikan kesadarannya, dan saya berharap semua pihak dapat berpartisipasi menjaga lingkungan. Saat ini kita fokus di Sungai Brantas dan sunga-sungai penyangga sungai Brantas,” ungkap Harianto.
Joao Karvalho, Kepala Bidang Pelayanan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang di sela kegiatan menyatakan, kebersihan itu bukan tanggung jawab Pemerintah. Kebersihan, disebutnya, menjadi tanggung jawab individu masing-masing. “Semua elemen masyarakat harus sadar akan kebersihan lingkungan. Meski kegiatan aksi bersih ini rutin, tidak akan berarti jika masyarakat tidak disadarkan,” kata Joao. (can)