Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd memberi pengarahan sebelum jalannya lokakarya. (Foto: Mirza/Humas) |
Program Studi (Prodi) Peternakan Fakultas Pertanian Peternakan (FPP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mulai menggodok kurikulum bagi mahasiswa untuk menjadi Profesional Unggas, Rabu (2/10). Digelar dengan metode lokakarya, Prodi Peternakan UMM bersama PT. Jatinom Agri dan PT. Charoen Pokphand membahas kisi-kisi rencana pembelajaran semester (RPS) untuk 5 materi kuliah.
Rencananya, mata kuliah-mata kuliah tersebut akan diberikan kepada mahasiswa semester 6 Prodi Peternakan. Dalam menjalani kuliah, mahasiswa akan menempuh 5 materi kuliah. Yakni Manajemen Pemeliharaan Sistem Close House, Teknologi dan Formulasi Ransum Unggas, Manajemen Pengendalian Penyakit Unggas, Manajemen Breeding dan Hatchery, serta Manajemen Perusahaan Unggas.
Baca juga: UMM Terima Hibah Benda Budaya Sesepuh Senirupa Malang
Saat materi kuliah telah siap, bukan hanya dosen dari Prodi Peternakan UMM yang akan mengajar. Perwakilan dari kedua perusahaan tersebut pun akan turun tangan dan ikut mengajar. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa mendapat pengalaman langsung dari para pelaku industri, serta mengantisipasi setiap kegagalan yang mungkin dihadapi jika nantinya para mahasiswa ini terjun sebagai profesional unggas.
Hidayatturrahman, Owner PT.JATINOM AGRI mengungkapkan jika UMM adalah mitra perguruan tinggi (PT) yang strategis. Di perguruan tinggi, banyak sekali sumber daya manusia yang berkualitas. Utamanya para mahasiswa yang siap dan mampu menjadi seorang profesional unggas. “UMM beda dengan lainnya, mau menjemput bola dan mau belajar, kami senang itu,” tuturnya saat memberi sambutan.
Baca juga: UMM Bina Nelayan dan IRT Sapeken Lejitkan Potensi Ekonomi
“Kedepan, tuntutan zaman adalah profesionalitas,” kata Dr. Fauzan, M.Pd, Rektor UMM saat sambutan. Sejak di bangku kuliah, lanjutnya, para mahasiswa mesti ditempa menjadi profesional. Menurutnya, bukan saatnya lagi pengajaran hanya bersifat teoritis. Apalagi, era informasi digital saat ini terus menerpa. Dosen bukan lagi sumber informasi satu-satunya. Belajar dapat dilakukan di manapun dan kapan pun.
Bagi Dr., Ir. David Hermawan, M.P., IPM, Dekan FPP UMM, kedepan, kerja sama antara pemerintah, dunia industri dan perguruan tinggi harus terus dibangun. Hal tersebut, ditegaskan David, untuk menciptakan sumber daya manusia unggul. UMM sendiri telah banyak melakukan sinergi dengan para pihak strategis, utamanya pelaku industri dan pemerintah. Yakni dalam pengembangan potensi daerah. (mir/can)