Sisihkan UGM, Kopma UMM Sabet Piala Tetap Gubernur Banten
Author : Humas | Rabu, 27 November 2019 13:17 WIB
Delegasi dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Koperasi Mahasiswa (Kopma) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil meraih piala tetap Gubernur Provinsi Banten setelah menjadi juara umum dalam Student Cooperative Fair 2019 di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta).
Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 7 hingga 9 November 2019 ini diselenggarakan berbagai kategori lomba, yaitu business plan, olimpiade, dan penulisan esai. UMM beradu dalam kategori olimpiade dan esai dengan 5 delegasi Kopma lainnya di seluruh Indonesia.
Di kategori olimpiade, Kopma UMM menurunkan satu tim. Mereka adalah Miftah Firdaus, Renna Indah, dan Fina Andani. Persiapan dilakukan hingga satu bulan, mulai dari belajar mengenai koperasi, hingga riset mengenai koperasi di Kota Malang. Di babak final, mereka mengalahkan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta dengan argumennya mengenai Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam menindak kecurangan yang terjadi pada bank simpan pinjam di Depok.
“Kami sangat menyayangkan, mengapa yang menemukan kasus ini OJK, bukan Koperasi itu sendiri. Jika dilihat, praktik ini dapat menyebabkan citra buruk peran koperasi sendiri. Solusinya, koperasi juga harus bekerjasama dengan lembaga keuangan, sehingga dapat memantau jalannya,” sebut Miftah mahasiswa Program Studi Manajemen saat diwawancarai, Senin (25/11).
Pada kategori esai, Ida Firdiana yang juga perwakilan dari Kopma UMM mengangkat judul “Pengabdian Kepada Masyarakat sebagai Bentuk Implementasi Pendidikan Anggota Koperasi Mahasiswa dalam Upaya Menghadapi Tantangan Revolusi Industri 4.0”. Yakni tentang pentingnya mahasiswa melakukan pengabdian kepada masyarakat berbasis koperasi melalui teknologi.
“Peran manusia sebagai tenaga kerja sering kali dapat tergantikan dengan canggihnya teknologi. Sehingga kita perlu meningkatkan kualitas kinerja manusia yakni harus dapat bekerja dan beradaptasi dengan teknologi. Untuk itu, mahasiswa bisa bersama-sama memberikan pendidikan koperasi yang berbasis teknologi kepada masyarakat desa,” sebut Ida.
Dalam risetnya, Ida melihat permasalahan koperasi di Indonesia khususnya masyarakat desa yang terbatas dalam mengakses pendidikan perkoperasian. Padahal menurutnya, koperasi seharusnya dapat mengentaskan permasalahan ekonomi di kalangan masyarakat desa akibat ketidaksiapan dalam menghadapi revolusi industri 4.0.
“Oleh karenanya, perlu adanya pengoptimalisasian sistem pendidikan pada anggota koperasi. Bisa dilakukan dengan pelatihan dan praktik langsung ke lapangan, yaitu dengan melakukan pengabdian,” terang Ida mahasiswa Program Studi Agribisnis. Ide itu meraih juara II dalam kategori esai.
Kedepannya, Kopma UMM berencana untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat desa. Harapannya, anggota Kopma dikemudian hari tidak hanya sekedar mengetahui mengenai kewirausahaan ataupun koperasi, tetapi juga dapat berbagi dan siap terjun kepada masyarakat desa, khususnya dalam membangun ekonomi. (bel/can)
Shared:
Komentar