Salah satu sesi materi dari USAID. (Foto: Mirza/Humas) |
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) baru-baru ini bekerjasama dengan sebuah lembaga di bawah pemerintah Amerika, USAID-Mitra Kunci. Kerjasama ini dilakukan dalam rangka melaksanakan Training of Trainers (ToT) Modul Kuliah Kerja Nyata Tematik Kewirausahaan (KKN-KWU) dan Keterampilan Non-Teknis bagi mahasiswa UMM.
Para mahasiswa mendapatkan pelatihan kewirausahaan untuk diterapkan di masing-masing desa yang sudah ditentukan. USAID yang fokusannya juga mendukung pengembangan ketenagakerjaan di Indonesia melalui USAID-Mitra Kunci Initiative. Dalam seluruh aktivitasnya, Mitra Kunci USAID selalu mengintegrasikan prinsip pemberdayaan kaum muda dan kaum rentan, inklusivitas dan kesetaraan gender.
Baca juga: Kemenag RI di UMM: HAM Memuat Nilai Keagamaan yang Universal
Lima puluh koordinator desa tiap-tiap kelompok hadir untuk mengikuti pembekalan ini. Para mahasiswa ini akan memimpin rekan-rekan mahasiswa lainnya dalam kelompok kerja KKN-KWU guna merencanakan pendampingan kelompok-kelompok masyarakat dalam mengembangkan dan memperluas kegiatan wirausaha di desanya. KKN-KWU dilaksanakan juga dalam rangka melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi.
“Pembekalan kewirusahaan oleh USAID-Mitra Kunci ini adalah langkah nyata untuk mewujudkan segala teori yang sudah dididapatkan di dalam kelas. Pada program KKN-KWU, nantinya akan diikuti oleh 180 mahasiswa di 16 desa yang terletak di Malang Raya,” kata Direktur Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) Prof. Dr. Yus Mochammad Cholily, M.Si. saat memberikan sambutan dalam pembekalan sehari di Aula GKB 4 UMM ini (26/6).
Baca juga: Bersama Entrepreneur Muda, UMM Cetak Mahasiswa Pengusaha
Tepat pada 10 Juni 2019 lalu, sepuluh perguruan tinggi yang tergabung dalam konsorsium Kuliah Kerja Nyata Kewirausahaan menandatangani nota kesepahaman dengan USAID Mitra Kunci Initiative, dengan disaksikan Prof. Ismunandar Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dan DR. Paristiyanti Nurwardani, Direktur Pembelajaran.
Selain UMM, sembilan universitas lain ini adalah Universitas Padjajaran, Universitas Suryakancana, Universitas Siliwangi, Universitas Kuningan, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Diponegoro, Universitas Jember, Universitas Negeri Surabaya, Universitas dan Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Sebanyak 40 ribu mahasiswa akan melaksanakan program KKN-KWU ini sampai tahun 2021. (*/mir/can)