UMM Diminta Ajarkan Bahasa Indonesia di Vietnam

Author : Humas | Jum'at, 26 April 2019 11:20 WIB
Dr. Ly Quyet Tien usai menyampaikan materi pada agenda Seminar Internasional (Foto istimewa)
Program Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bekerjasama dengan Universitas Terbuka Kota Ho Chi Minh, Vietnam menggelar Seminar Internasional. Seminar yang mengusung tema “Memperkokoh Eksistensi Bahasa dan Sastra Indonesia sebagai Budaya dan Jati Diri Bangsa melalui Pendidikan” diadakan di Aula GKB 4, Kamis (25/4).
 
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dukungan kepada peraturan Pemerintah tentang peningkatan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa Internasional. “Peran Indonesia dalam hubungan antarbangsa dan telah dikenal oleh bangsa lain, menjadikan Bahasa Indonesia sebagai identitas negara yang mampu bertahan hingga saat ini,” kata Dr. Ekarini Saraswati, M.Pd., koordinator pelaksana. 
 
“Yang kita lihat sekarang, Bahasa Indonesia Penutur Asing (BIPA) UMM memiliki banyak kerjasama dengan berbagai pihak di luar negeri. Sehingga kita perlu adanya seminar untuk memperkokoh kedudukan Bahasa Indonesia di negara lain,” ungkap Ekarini. Antusias negara lain dalam mengikuti perkembangan Bahasa Indonesia berkembang pesat. Bahasa Indonesia dipelajari lebih dari 45 negara.
 
Baca Juga: Robot DOME UMM Jadi yang Tercepat di KRI Regional IV
 
Di Vietnam misalnya, sambung Ekarini, beberapa kali staf pengajar PBSI UMM diundang untuk memberi mata kuliah di sana. Universitas Terbuka Kota Ho Vhi Minh sendiri memang secara khusus tengah mendalami dan mempelajari mengenai Bahasa Indonesia secara khusus. Terlebih, universitas tersebut memiliki kurikulum Bahasa Indonesia sendiri,” ungkapnya saat memberikan sambutan.
 
“Kerjasama mengadakan seminar ini adalah sebuah kesempatan kami untuk berbicara dan mempelajari mengenai bahasa, budaya dan literatur Bahasa Indonesia di UMM. Saya berharap UMM dapat menerima undangan kami, untuk datang ke Vietnam mengajar Bahasa Indonesia,” tutur Dr. Ly Quyet Tien, perwakilan Universitas Terbuka Kota Ho Chi Minh, Vietnam dalam sambutannya.
 
Baca Juga: Mahasiswa Mesin UMM Beri Servis Motor Gratis
 
Dr. Daroe Iswatiningsih, M.Si, salah satu pembicara mengungkapkan, Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa membutuhkan instrumen pendukung seperti apresiasi kebijakan pemerintah terhadap literatur, peran sekolah orang tua dalam memperkenalkannya. “Keberadaan Bahasa Indonesia perlu dipertahankan, dibina dan dikembangkan agar jati diri bangsa tidak tergerus di Era Global,” tegasnya.
 
Seminar ini juga turut menghadirkan pembicara lain, yaitu Dr. Ribut Wahyu, M.Pd (Kaprodi Magister PBSI). Dr. Daroe Iswatiningsih, M.Si. (Kepala Lembaga Kebudayaan UMM), Momen Magdy Abdelhak (Mesir), Abdullah Abdul Raoof Taha Al-Matri (Yaman), Ly Quyet Tien (Vietnam), Dr. Arif Budi Wurianto, M.Si (Kepala UPT BIPA UMM), Suhainee Saah (Thailand), serta Kevin Barr (Amerika). (*)
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image