Bupati Pekalongan dan UMPP Belajar Kelola PT Ke UMM
Author : Humas | Selasa, 09 Juli 2019 15:48 WIB
|
Suasana kunjungan Bupati Pekalongan ke Universitas Muhamadiyah Malang (Foto: Zaky/Humas) |
Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, S.H., M.Si beserta rombongan civitas akademika Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP) melawat ke Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Selasa (9/7). Kehadiran mereka dalam rangka belajar tata kelola perguruan tinggi (PT). Uniknya, UMPP ini baru berusia dua minggu.
Kampus ini berasal dari gabungan tiga Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di Pekalongan. Yakni Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Pekajangan, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muhammadiyah Pekalongan, dan Politeknik Muhammadiyah Pekalongan. Resmi sebagai universitas pada 29 Juni.
“Kampus kami masih kecil, masih baru berdiri dan saat ini baru berumur dua minggu. Untuk itulah kami ingin belajar di UMM,” ujar Dr. Nur Izzah, SKp. M.Kes, Rektor UMPP. Dalam kunjungan kali ini juga disertai Penandatanganan MoU, yang termaktub ke beberapa poin. Utamanya terkait penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Di antaranya pengembangan program perkuliahan dan pendidikan, pertukaran mahasiswa untuk studi dan penelitian, pertukaran profesor dan peneliti untuk penelitian, ceramah, dan diskusi, pertukaran informasi termasuk pertukaran bahan pustaka dan penelitian, seminar dan lokakarya, hingga manajemen publikasi jurnal.
Selain Asip Kholbihi, S.H., M.Si Bupati Pekalongan, turut hadir bersama empat puluhan orang rombongan, Dr. Nur Izzah, SKp. M.Kes, Rektor UMPP, H. Mulyono Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Pekalongan, Drs. H. Pasrum Affandi PDM Kota Pekalongan dan Dr. H. Fauzan, M.Pd, Rektor UMM.
“Saya beserta rombongan kali ini berharap agar UMM yang memiliki track record bagus dan sudah malang melintang di dunia pendidikan ini mampu memberikan sedikit ilmunya dalam kunjungan bersama kami kali ini,” ujar Asip Kholbihi, S.H., M.Si Bupati Pekalongan dalam sambutannya di hadapan Dr. H. Fauzan, M.Pd, Rektor UMM.
“Sebagai kampus swasta dan sumber pendanaan dari mahasiswa, sehingga bagaimana caranya menarik minat mahasiswa sebanyak-banyaknya. Maka strateginya dengan biaya kuliah yang terjangkau kemudian sematan UMM sebagai Universitas Murah Meriah semakin dikenal dikalangan masyarakat,” tutur Fauzan.
Fauzan melanjutkan bahwasanya akan ada dinamika yang harus dilewati dalam membangun sebuah perguruan tinggi. Sehingga diperlukannya berbagai macam strategi atau cara, serta tata kelola yang baik melalui peletakan dasar konsolidasi SDM. Tahap selanjutnya adalah normalisasi SDM, hingga konsolidasi struktur.
“Inilah bangunan corporate culture (budaya organisasi) yang kita ciptakan. Kita harus memiliki prinsip yakni selesai dengan dirinya sendiri. Artinya jangan sampai ada orang yang belum selesai mengurus dirinya, ikut terlibat bekerja. Karena mereka ini akan membuat kericuhan di sekitarnya seperti iri dan serakah,” pungkas Fauzan. (riz/can)
Shared:
Komentar