|
Salah satu produk olahan kopi. (Foto: Istimewa) |
Ngantang merupakan salah satu daerah penghasil kopi yang cukup melimpah di Kabupaten Malang. Bahkan pada tahun 2017, produksi kopi mencapai 348 ton biji kopi. Sugiati, Kepala Dusun Ganten, Desa Tulung Rejo, Kecamatan Ngantang menyatakan dusunnya menghasilkan lebih dari 100 ton kopi setiap tahunnya. Namun kopi ini hanya dijual secara gelondongan (borongan) dengan harga yang relatif murah.
Melihat permasalahan ini Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 105 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berinisiatif untuk membuat inovasi olahan kopi agar produk yang dihasilkan memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Salah satu aksinya, kelompok mahasiswa ini beberapa waktu lalu mengadakan penyuluhan produk olahan kopi melalui kreasi olahan kopi inovatif.
Baca juga: Lewat Konsep Green Village, Mahasiswa UMM Ajak Warga Tambak Rejo Jaga Lingkungan
Muhammad Faizal Anshori selaku kordinator bidang Ekonomi dan Kewirausahaan KKN 105 UMM menyampaikan, tak hanya kerupuk kopi, berbagai potensi dan inovasi produk olahan kopi juga coba dibuat. Seperti mie kopi, nasi goreng kopi, sabun kopi, selai kopi hingga masker kopi serta analisa usaha produk olahan kopi. “Olahan produk kopi ini di beri brand KOPIN singkatan dari Kopi Inspiratif Ngantang, “ kata Faiz (12/8).
Dengan brand KOPIN, Faiz berharap agar warga Dusun Ganten bisa terus berinovasi untuk membuat olahan kopi yang unik dan inspiratif. Sehingga produk olahan kopi bisa menjadi produk khas dari Dusun Ganten khususnya melalui inovasi Kerupuk kopi. Untuk memberikan nilai tambah produk kerupuk kopi dilakukan pengemasan dan pemberian label produk sehingga kerupuk kopi lebih memiliki daya tarik.
Baca juga: Tiga Persepektif tentang Indonesia Berkemajuan menurut Muhammadiyah
Angga Pratama Fikri, selaku Koordinator Desa KKN 105 UMM menyampaikan, warga Dusun Ganten terutama kelompok ibu-ibu sangat antusias dengan diadakannya penyuluhan produk olahan kopi. Angga juga berharap kegiatan penyuluhan ini bisa meningkatkan perekonomian warga Dusun Ganten dan tidak hanya berhenti pada tahap penyuluhan saja tetapi berlanjut meskipun program KKN berakhir. (*/can)