Mahasiswa sedang berkegiatan di laboratorium. (Foto: Rino/Humas) |
Program Studi (Prodi)Agribisnis Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjadi Co-Hosting Organizations dalam gelaran akbar 6th GoGreen Summit & Awareness on Climate Change di Bali, Maret mendatang. “Kami diminta secara langsung saat turut serta dalam agenda summit sebelumnya di Singapura,” ungkap Rahayu Relawati, Dr. Ir., MM, Dosen Prodi Agribisnis.
Seminar bertajuk “Socio-economic Scenarios and Environmental Consequences of Human Activities Causing Climate Change”ini, akan berlangsung pada 20-21 Maret 2020. Rahayu mengungkapkan jika UMM akan meninjau perubahan iklim dari aspek sosial ekonomi pertanian dan agribisnis. “Kami ingin berkontribusi padahasil penelitian bahwa perubahan iklim ini berdampak pada salah satunya bisa dari daya saing ekspor,” tuturnya.
Menurut dosen yang juga akan menjadi pembicarapada gelaran bertaraf internasional ini, perubahan iklim tidak dapat mengendalikan secara personal. Hal yang dapat dilakukan ialah menekan faktor-faktor penyebab.“Penelitian yang akan dipresentasikan UMM nanti terkait dengan plastik,” kata Rahayu.
Baca juga: Pesan Malik Fadjar untuk Muktamar Muhammadiyah 2020
Plastik, lanjutnya, membawa dampak luar biasa buruk pada pencemaranlingkungan. Maka dari itu, Rahayu beberapa waktu terakhir tertarik mengamati perilaku konsumen dalam meminimalisir penggunaan plastik yang termasuk dalam tindakan mitigasi atau upaya mengurangi resiko.
Dari sudut pandang Agribisnis, dikenal pula istilah adaptasi. Hal ini merupakan upaya manusia menghadapi perubahan iklim yang ekstrem. Misalnya, terkait dengan pola tanam dan pergeseran waktu tanam. Saat saya turun lapang, nyatanya ada juga mengganti komoditi. Dulu padi kemudian berganti menjadi tanaman lainnya.
Hal ini karena perubahan iklam yang sangat ekstrem. Menurut Rahayu, suka tidak suka, pada akhirnya manusialah yang harus beradaptasi dengan segala perubahan yang ada saat ini. “Iklimya sudah sangat berubah,” tegasnya.
Baca juga: Saat Mahasiswa Thailand UMM Minta Anak-Anak Sumber Pucung Cicipi Tom Yam
Kesadaran menjaga lingkungan harus dimiliki oleh seluruh elemen masyarakat. Rahayu, dalam penelitiannya juga menekankan aspek religiusitas. “Kami saranakan pada para da’i-da’i ketika berceramah juga tidak melulu membahas ubudiyah(ibadah), namun juga terkait amaliyah. Salah satunya yaitu betapa pentingnya menjaga lingkungan sebagai anugerah Allah yang harus dijaga dengan baik,” tuturnya.
Selain itu, organisasi penyelenggara BioLEAGUES Worldwide juga telah bekerjasama dengan Scopus. Gelaran akbar ini menjadi kesempatan emas bagi dosen-dosen yang ingin jurnalnya masuk di jurnal bereputasi Scopus. Tujuan akhir dari seminar ini bukan hanya proceeding saja, namun juga ditujukan untuk bisa masuk ke Scopus.(mir/can)