UMM Kembali Dipercaya Jadi Perguruan Tinggi Asuh

Author : Humas | Selasa, 30 April 2019 09:22 WIB

 

Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Pd, selaku Wakil Rektor 1 UMM sedang menandatangani nota kesepemahaman. (Foto: Rizki/Humas)

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali mendapat kepercayaan sebagai pelaksana program Perguruan Tinggi (PT)-Asuh. Mandat ini sesuai dengan Surat Keputusan Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti RI No. 74/B/HK/2019 tentang Perguruan Tinggi Pelaksana Program Penjaminan Mutu.

Mandat ini diterima dalam agenda penandatangan Memorandum of Understanding (MoU), Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka need assesment PT Asuh, Workshop Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME), serta Tata Kelola Universitas yang diadakan, Senin (29/4).

Ketua Program Asuh PT Unggul Dr. Ainur Rofieq, M.Kes menerangkan, program ini adalah program tahun ketiga. Hal ini mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) No. 131 Tahun 2015 terkait dengan pengasuhan PT Unggul untuk melakukan pengasuhan terhadap PT yang tergolong Cluster 3 dan 4 serta berada pada daerah tertinggal.

Baca juga: UMM Diminta Ajarkan Bahasa Indonesia di Vietnam

Selain UMM, setidaknya ada 20 perguruan tinggi terpilih dari 85 PTN dan PTS Se-Indonesia yang mendapatkan nilai BAN-PT dengan predikat A. “Program ini adalah untuk membangun budaya mutu melalui pendampingan dalam membangun, melembagakan sistem penjaminan mutu secara berkelanjutan,” ungkap Rofieq.

“Ini sudah ketiga kalinya UMM dipercaya dalam pelaksanaan MoU Sosialisasi, dan Need Assasment Program Asuh PT Unggul. Sebenarnya kata asuh ini kurang tepat, karena pada prakteknya di lapangan kami saling belajar. Tepatnya PT Mitra,” ungkap Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Pd, selaku Wakil Rektor 1 UMM dalam sambutannya.

Baca juga: Ratusan Penari Flashmob di Taman Rekreasi Sengkaling

Terdapat sepuluh PT dampingan UMM yakni Universitas Teknologi Surabaya, Stikes Artha Bodhi Iswara, Universitas Widyagama Malang, STIE Muhammadiyah Tuban, Stikes Maharani Malang, STIE NU Trate Gresik, Stikes Muh. Bojonegoro, STT Industri Turen Malang, Akper Nazhatut Thullab Sampang serta Universitas Madura.

“Peningkatan mutu pendidikan itu bukan produk yang sekali jadi, butuh proses. Untuk itu tahun ini semoga kita bisa saling melengkapi, meskipun secara Institusional kami telah mendapat akreditasi A lebih dulu. Dan mutu itu tidak bisa dijalankan sendiri, sehingga kita butuh kerjasama dan saling support,” pungkas Syamsul. (riz/can)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image