UMM Raih AKU Duabelas Kali Berturut-turut

Author : Humas | Rabu, 30 Oktober 2019 15:50 WIB
Rektor UMM menerima piala AKU yang diserahkan Dr. Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng.Sc. Direktur Jenderal Kelembagaan Kemenristekdikti (FOTO: Rino/Humas)
Anugerah Kampus Unggul (AKU) kembali diraih oleh Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk yang keduabelas kalinya. Penghargaan ini diterima langsung Rektor UMM, Dr. Fauzan, M.Pd. saat menghadiri Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim) Perguruan Tinggi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VII Jawa Timur tahun 2019 di Singhasari Resort Batu, Rabu (30/10). 
 
Fauzan menyampaikan rasa syukurnya atas raihan membanggakan ini.  "Terimakasih kepada semua civitas akademika yang telah bekerja keras hingga mampu mempertahankan anugerah ini hingga yang keduabelas kalinya," ungkapnya. Raihan gemilang Kampus Putih ini tentu tak terlepas dari kontribusi semua bidang. Bidang I atau akademik, bidang II sarana dan prasarana, bidang III atau bidang kemahasiswaan, serta semua pihak yang terkait. 
 
Capaian UMM sebagai kampus unggul kategori universitas dari LLDikti Wilayah VII ini merupakan wujud pengakuan dari pemerintah sebagai salah satu stakeholders terhadap upaya sungguh-sungguh UMM dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. 
 
Baca Juga: UMM Teken Kerjasama dengan Delta Anugerah Bahari Nusantara
 
Tugas ini merupakan tugas penuh tantangan. Pertama, karena regulasi di bidang pendidikan tinggi mematok standarisasi yang kian tinggi. Misalnya di bidang akreditasi yang diselenggarakan oleh BAN PT, yang sekarang menggunakan 9 kriteria. 
 
Karena itu, UMM terus berupaya meningkatkan kualitas dalam semua aspek yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan. Termasuk ketersediaan sarana dan prasarana yang dimiliki serta kegiatan kemahasiswaan. UMM terus memperkuat kepranataan dan kelembagaan penjaminan mutu yang menjamin kepastian pelaksanaan siklus penjaminan mutu yang meliputi: Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Pengembangan (PPEPP). 
 
UMM juga dipercaya sebagai pelaksana program Perguruan Tinggi Asuh (PT-Asuh). Mandat ini sesuai dengan Surat Keputusan Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti Republik Indonesia tentang Perguruan Tinggi Pelaksana Program Penjaminan Mutu.
 
Usaha lainnya, UMM terus mengupayakan rekognisi internasional. Saat ini sudah ada beberapa program studi yang telah memperoleh sertifikasi AUN QA dan beberapa sertifikasi internasional lain. Intinya, UMM terus mengupayakan internasionalisasi. 
 
Baca Juga: Dies Natalis 55 Tahun UMM: Gelar Turnamen Golf Profesional, Berhadiah Fortuner hingga Harley Davidson
 
Kedua, tuntutan Dunia Usaha dan Industri (DUDI) kian meningkat. Oleh karena itu, UMM terus berusaha memperkuat aktifitas pendidikan dengan memberikan tambahan kompetensi. Misalnya, di UMM telah ada Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), Dari lembaga ini, mahasiswa UMM mendapatkan sertifikasi kompetensi dalam skala tertentu. Tentu setelah melalui proses pelatihan dan uji kompetensi.
 
Dalam acara penganugerahan tersebut, Kepala LLDikti Wilayah VII Jawa Timur Prof. Dr. Suprapto, DEA. menyatakan bahwa tantangan pendidikan tinggi ke depan semakin berat. “Perguruan tinggi tidak hanya dituntut melaksanakan Tri Dharma khususnya pembelajaran yang bermutu, tetapi untuk terus menerus melakukan perbaikan,” ungkap Suprapto. 
 
Senada dengan yang disampaikan Suprapto, UMM telah mengembangkan kurikulum yang dilaksanakan telah relevan dengan perubahan zaman. Selain itu, modus pembelajaran telah memenuhi tuntutan perkembangan IPTEK. Sumberdaya manusia yang dihasilkan UMM mampu responsif, adaptif, dan siap menghadapi revolusi industri 4.0. 
 
Kegiatan riset yang dilakukan UMM juga dinilai telah memadai untuk menghasilkan publikasi dan inovasi yang diharapkan. UMM juga turut menghasilkan lulusan dan produk kekayaan intelektual yang berdampak pada pembangunan. (can)
 
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image