UMM-Aisyiyah Bekali Para Guru Menulis Buku Cerita untuk Bangun Karakter Anak

Author : Humas | Selasa, 19 Februari 2019 15:43 WIB
Deretan pemateri jelang memberikan workshop seputar penulisan buku cerita anak. (Foto: Chandra/Humas)

BERCERITA merupakan bagian dari materi pembelajaran di tingkat Taman Kanak-kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Adanya Kurikulum ini sebagai sarana membangun karakter anak. Untuk menunjang hal ini, para guru tak cukup bermodalkan pandai bercerita saja, tapi keterampilan menulis cerita anak.

Untuk meningkatkan kompetensi guru tersebut, Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak (LP3A) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar workshop menulis cerita anak bekerjasama dengan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Timur di Ruang Sidang Senat UMM, Selasa (19/2) siang.

Workshop yang diikuti 83 Guru TK/PAUD se-Jawa Timur ini menghadirkan dua pemateri berkompeten yaitu dosen Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMM Dr. Sugiarti, M.Pd dan Solikhatul Fatonah Kurniawati alias Watiek Ideo, penulis buku cerita anak kenamaan Indonesia.

Baca juga: Kasubdit Kemenristekdikti: Pemberdayaan Masyarakat Bukan Sekedar Pengguguran Kewajiban

Dra. Thathit Manon Andini, M.Hum, Ketua LP3A berharap melalui tema “Membangun Karakter Anak Melalui Cerita Anak” yang diusung dalam workshop kali ini, guru TK/PAUD ‘Aisyah se Jawa Timur dapat mempersuasi anak didiknya agar dapat terbangun karakter positifnya melalui nilai-nilai yang disajikan cerita.

 “Dari cerita kita dapat meningkatkan imajinasi anak. Dapat juga membangun karakter anak didik kita. Baik sosial maupun individual. Kita tanamkan dalam buku cerita anak saat ini nilai-nilai karakter yang islami,” tutur penulis yang salah satu karyanya mendapatkan kehormatan dari Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo.

Sementara Dr. Sugiarti, M.Pd mengatakan, cerita anak dapat menjadi perantara yang sangat efektif untuk mendidik anak. Terlebih di masa golden age atau saat masa-masa keemasan tumbuh-kembang anak. Sehingga penulis tidak hanya menulis kreatif saja, akan tetapi juga melakukan penanaman nilai.

Baca juga: Puluhan Tim Arung Jeram Adu Tangkas di Danau UMM

“Proses kreativitas harus dilakukan oleh guru untuk mengolah imajinasi. Selain itu, kita juga harus menyisipkan hikmah-hikmah yang sebaiknya memang terkandung di buku cerita anak-anak. Kita mengemas nasihat dan pelajaran penting yang seharusnya didapat anak melalui kreativitas buku cerita anak,” terangnya.

Peserta juga diajak untuk berpraktik langsung menulis cerita anak. Latihan ini dimentori langsung oleh Watiek Idoe. Hasil dari workshop ini akan dikemass berupa kumpulan buku cerita anak yang akan di dilaunching pada perhelatan pengajian Ramadhan PW Muhammadiyah Jawa Timur Mei mendatang. (bel/can)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image