Malang (ANTARA News) - Seorang mahasiswa Australia yang tergabung dalam Australian Corsortium for In-Country Indonesia Studies (ACICIS) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Thomas Power, tertarik untuk meneliti perkembangan politik Islam di Indonesia.
Thomas Power, mahasiswa dari University of Queensland Australia, Senin, mengatakan, untuk mendukung penelitiannya itu dirinya akan meneliti Partai Keadilan sejahtera (PKS) Kota Malang.
"Untuk mendukung hasil penelitian kami tentang perkembangan politik Islam dan radikalisme ini, kami akan meneliti PKS yang identik dengan partai politik (parpol) Islam," katanya disela-sela kuliah perdana angkatan ke-35 ACICIS di UMM yang dirangkai dengan buka bersama.
Selain Thomas Power, ada sepuluh mahasiswa lain dari berbagai universitas di Australia yang akan meneliti berbagai topik. Para mahasiswa yang tergabung dalam ACICIS itu akan melakukan penelitian selama satu semester.
Sementara itu, Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri UMM Suparto mengatakan, setelah mereka menyelesaikan penelitiannya, dalam presentasinya nanti mereka juga diwajibkan menggunakan bahasa Indonesia.
Menurut dia, kesebelas mahasiswa yang bergabung dengan ACICIS UMM tahun ini merupakan angkatan ke-35 sepanjang 17 tahun program tersebut dibuka. Saat ini, sudah lebih dari 234 alumnus ACICIS yang saat ini tersebar di seluruh penjuru dunia dan menekuni berbagai bidang profesi.
"Sebagian besar alumni memang bekerja di bidang pemerintahan, LSM, dan hukum. Dan, alumni ACICIS ini tidak murni dari Australia, tetapi juga dari berbagai negara di belahan dunia ini, seperti Amerika, Venezuela, Pakistan, Inggris, dan Polandia," ujarnya.
Atase pendidikan dan Penelitian Kedutaan Besar Australia di Indonesia Marie Grealy yang hadir dalam kuliah perdana mahasiswa ACICIS itu menyatakan terima kasihnya pada UMM yang berhasil menjadi "host" pembelajaran dan penelitian ACICIS selama sekitar 17 tahun.
"Pada kesempatan baik ini kami juga menawarkan informasi beasiswa di Australia serta kerja sama penelitian yang dilakukan bersama-sama. Jika mau ada mahasiswa yang bisa ikut pertukaran dengan kredit transfer serta dana sebesar 5.000 dolar Australia per semester," katanya.
Ke-11 mahasiswa ACICIS angkatan 35 itu di antaranya berasal dari Murdoch University, University of Western, University of Questland, Deakin University, dan Australian National University.
ACICIS merupakan konsorsium yang beranggotakan lebih dari 22 universitas di Australia. Mereka sudah bekerja sama dengan UMM sejak 1994. (E009/D007)
Editor: B Kunto Wibisono