Malang (ANTARA News) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darmin Zahedy Saleh mengatakan pada 2025 peran minyak bumi akan berkurang signifikan. "Saat ini peran minyak bumi masih dominan, yakni 50,66 persen, dan pada 2025 akan berkurang menjadi 20 persen," kata dia dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Litbang ESDM Bambang Dwiyanto di hadapan ratusan wisudawan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Malang, Sabtu.
Sedangkan peran gas bumi, menurut menteri justru meningkat menjadi 30 persen, dan batu bara 33 persen.
Menteri mengingatkan ke depan diharapkan ada penghematan dalam pemanfaatan energi. "Kami terus mendorong adanya diversifikasi dan kemandirian energi melalui kebijakan energi nasional yang dituangkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 Tahun 2006," katanya.
Dalam PP Nomor 5 Tahun 2006 itu disebutkan bahwa target peran energi terbarukan menjadi 17 persen pada 2025, yang meliputi bahan baku nabati (biofuel) 15 persen, panas bumi lima persen, biomasa, nuklir, hidro, surya, angin, dan energi terbarukan lainnya lima persen, serta batu bara dua persen.
Menurut dia, kemandirian energi bisa dicapai jika memenuhi tiga faktor, yakni ketersediaan energi, aksesibilitas, dan daya beli masyarakat.
Selain itu, kata dia, mulai 2007 diluncurkan program Desa Mandiri Energi (DME) yang berbasis pada bahan baku nabati, seperti jarak pagar, kelapa serta singkong, dan bahan baku non nabati, seperti mikrohidro, angin, dan surya.
"Kami juga terus mendorong agar para pengusaha dan masyarakat luas mulai melakukan diversifikasi energi agar cadangan energi yang tidak terbarukan bisa tersimpan lebih lama, dan kita bisa berhemat," katanya.
Menteri ESDM mengakui UMM telah mengawali penggunaan energi alternatif yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik internal kampus setempat, yakni mikrohidro.
"Bahkan, dalam waktu dekat akan diluncurkan listrik tenaga surya. Saat ini masih dalam taraf kajian dan uji coba," katanya. (*)