KLATEN (KR) - Mantan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Prof Dr Abdul Malik Fadjar MSc menegaskan, seorang pendidik baik itu guru atau dosen harus memilik sifat jujur dan adil. Itu dilakukan agar bisa menumbuhkan rasa kepercayaan diri dalam mendidik siswanya, sehingga tidak ada kasus contekan massal. "Kasus ini sebagai wujud hilangnya kepercayaan pada diri sendiri. Tidak hanya bagi siswa. Tapi pendidiknya juga. Kalau memang sifat rasa percaya diri itu sudah ada, tidak ada perasaan was-was dalam menghadapi ujian," katanya kepada KR usai memberikan materi dalam Seminar Nasional Pengembangan Jiwa Entrepreneurship Pendidik dalam Pendidikan Berkarakter di Gedung Al Mabrur RSI Klaten, Senin (20/6). Lebih lanjut Malik mengungkapkan, ketika menjelang ujian, banyak pendidik mulai dari guru, kepala sekolah, kepada dinas hingga bupati kebingungan. Padahal ujian merupakan hal yang berlangsung setiap tahun. Hal ini sebagai bentuk, bahwa bangsa sudah mengalami krisis. "Rasa kepercayaan diri itu perlu dibenahi dan kasus nyontek massal ini juga tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Harus segera dibenahi kembali mengenai sistem pendidikannya. Tingkat kelulusan juga tidak harus didasarkan pada nilai semata," ujarnya mantan Menteri Agama dan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini. Meski demikian lanjutnya, standar kelulusan memang harus tetap ada. Sebab, hal itu bisa dijadikan acuan siswa untuk bersekolah di luar negeri. "Contohnya Amerika. Kalau dulu siapapun yang bersekolah di sana, nilai Toefl-nya hanya 500. Sedangkan sekarang sudah naik menjadi 600. Jadi standar kelulusan itu memang tetap penting," urainya. (Awh)-c