UMM- Sebanyak 60 guru SMP dan SMA se-Jawa Timur berkumpul di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk mengikuti pelatihan tentang pemantauan kualitas air sungai oleh pakar teknologi pemeriksaan kualitas air dari Jepang, Prof. Dr. Akira Kikuchi, Sabtu (9/11) di Ruang Sidang Senat UMM. Hari berikutnya, bersama siswa-siswinya, mereka akan mengadakan pemantauan kualitas air sepanjang sungai Brantas, dari hulu hingga hilir.
Guru dan siswa-siswi yang peduli pada kualitas air tersebut, menurut ketua pelaksana pelatihan Drs Nurwidodo, M.Kes, berasal dari berbagai sekolah di Jawa Timur yang tergabung dalam komunitas Jaringan Komunikasi Pemantauan Kualitas Air (JKPKA). Hasil dari pemantauan ini akan dilaporkan secara serentak dan dipublikasikan secara internasional melalui googlemap.
Pelatihan ini diadakan oleh UMM bekerjasama dengan Perum Jasa Tirta I Malang dan Universiti Teknologi Malaysia (UTM). Dalam sambutannya, Direksi Jasa Tirta, Raymond Valiant Ruritan, ST, MT menyampaikan bahwa air merupakan kebutuhan dasar manusia.
“Di Bumi ini, badan air terbesar terdapat di laut, yaitu 97 persen, dan sisanya 3 persen adalah air tawar yang kita gunakan untuk menunjang kehidupan sehari-hari. Dari air tawar itu, dua pertiganya adalah gletser dan es di kutub yang berfungsi menstabilkan iklim global dan hanya satu pertiganya saja yang dapat dimanfaatkan 7 miliar jiwa manusia di dunia. Oleh karena itu, kualitas dan kelestarian air harus kita jaga,” ungkap Raymond.
Pembantu Rektor II UMM Drs Fauzan, MPd dalam sambutannya menyatakan bahwa guru adalah figur sentral yang sangat berpengaruh dalam menjaga kualitas dan kelestarian air. Guru sangat strategis untuk menanamkan kepedulian terhadap air melalui proses pendidikan di sekolah dan di masyarakat sekitarnya. “Oleh karena itulah, pelatihan ini sangat tepat sasaran. Selepas pelatihan ini, diharapkan para guru mampu menanamkan benih-benih kepedulian terhadap kualitas dan kelestarian air pada siswa siswinya sepanjang masa,” kata Fauzan..nia-KP