Kontes Jembatan Indonesia
MALANG– Tak ada yang perlu diragukan dari pendidikan tinggi di Malang. Setelah menjadi raja di ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas), kini kampus-kampus Malang merajai Kontes Jembatan Indonesia (KJI) yang digelar Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) di Politeknik Negeri Jakarta pekan lalu.
Adalah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang mampu memertahankan predikat juara I nasional dan memertahankan nama harum kampus Malang. Dengan raihan ini berarti UMM mampu memertahankan prestasi yang sama selama dua tahun berturut-turut.
Dalam kontes ini, UMM menurunkan dua timnya, F39 A dan Ongis Nade. Lewat F39 A, UMM berhasil menjadi juara I nasional untuk kategori jembatan baja dalam KJI. Sementara melalui tim Ongis Nade UMM merajai kontes baru, Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI). Hebatnya lagi Ongis Nade meraih dua gelar sekaligus, yakni pelaksana pemasangan tercepat dan metode konstruksi terbaik.
Atas prestasi tersebut, tim KJI UMM berhak mendapatkan piala dan dana pennghargaan Rp 15 juta. Pembantu Rektor III UMM, Joko Widodo tak mampu menyembunyikan perasaan bangganya. ”Alhamdulillah kita berhasil memertahankan gelar ini. Setidaknya, dengan raihan ini sebagai pelipur lara kita setelah tidak mendapat hasil maksimal di Pimnas,” ujar Joko kepada KORAN PENDIDIKAN di sela-sela peresmian Rusunawa UMM, pekan lalu.
Sementara, selain UMM, prestasi kampus Malang juga dilengkapi oleh Politeknik Negeri Malang (Polinema). Polinema berhasil menjadi juara dalam dua ketegori lomba, Konstruksi Jembatan Kayu dan Jambatan Panjang. Bahkan unuk konstruksi Jembatan Kayu mendapat penghargaan sebagai Konstruksi Terindah dan Teringan.
Direktur Polinema, Budi Tjahyono mengatakan, untuk terus meningkatkan serta mengasah kemampuan mahasiswanya, Polinema telah membangun laboratorium Robotik yang mendukung mahasiswanya dalam mengikuti berbagai ajang kreativitas di bidang teknik. ”Mustahil kita bicara kemenangan kalau sarana prasarananya saja tidak lengkap,” ujar Budi. .dik, sty-KP