Kapolda Jawa Timur Temui Mahasiswa Korban NII

Author : Humas | Thursday, April 28, 2011 15:41 WIB | Koran Tempo -

TEMPO Interaktif, Malang - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur (Kapolda Jatim), Inspektur Jenderal Untung Suharsono Rajab, menjumpai delapan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang diduga menjadi korban penipuan oleh kelompok yang diduga bernama Negara Islam Indonesia atau NII.


Untung diterima Ketua Badan Pelaksana Harian UMM yang juga bekas Menteri Pendidikan Nasional, Abdul Malik Fadjar, dan Rektor UMM, Muhadjir Effendy. Sementara, semua korban didampingi keluarga masing-masing. Pertemuan di Gedung Rektorat UMM itu berlangsung tertutup bagi wartawan selama 45 menit, mulai sekitar pukul 11.15 WIB.

Muhadjir Effendy menyampaikan UMM hingga kini tak bisa membuktikan secara material dan faktual yang bisa membuktikan adanya hubungan antara tindakan penipuan dengan NII.

"Sebatas dugaan saja. Tanpa ada bukti apa pun yang membuat kami bisa langsung menjatuhkan sangkaan. Apakah ini karena kecanggihan penipuan itu, kami serahkan seluruh persoalannya kepada polis," kata Muhadjir kepada wartawan di Malang, Kamis, 28 April 2011.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim, Komisaris Besar Rahmat Mulyana, menjelaskan Polda berbagi tugas dan berkoordinasi dengan Kepolisian Resor Malang Kota untuk menangani kasus mahasiswa UMM ni.

“Kami tidak bisa mengarahkan pemeriksaan pada NII dan markasnya yang kabarnya di Jawa Barat itu. Keputusan soal itu merupakan wewenang Mabes (Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia) di Jakarta,” kata Rahmat.

Pertemuan dengan para korban dan keluarganya dimanfaatkan untuk meminta keterangan langsung dari korban. Keterangan langsung dibutuhkan untuk melengkapi bahan penyidikan polisi.

Rahmat menyebut seorang mahasiswa UMM sudah diberangkatkan ke Jakarta untuk membantu penyidikan Polri terhadap perkara NII. Sementara, UMM berjanji menjamin keselamatan para korban dan tetap mendampingi mereka.

Sehabis pertemuan Untung memberikah kuliah umum di aula Biro Administrasi Umum. Temanya tentang keamanan dan ketertiban masyarakat dan hubungannya dengan peran perguruan tinggi.

Kepada sekitar 200 mahasiswa dari berbagai fakultas, Untung menyampaikan ajaran atau doktrin NII amat menyesatkan karena modusnya cenderung hanya menginginkan harta benda korban dengan kedok ajaran agama. "NII itu menyesatkan dan itu harus kalian pahami agar lebih waspada,” kata bekas Kepala Kepolisian Wilayah Besuki itu.

Kepala Hubungan Masyarakat UMM, Nasrullah, menambahkan dari delapan mahasiswa yang diduga jadi korban penipuan oleh NII, hanya Agung Arief Perdana Putera yang tidak hadir. Agung hanya diwakili orang tuanya.

Agung diduga tak mau hadir karena takut dicari dan dipukuli teman-temannya gara-gara belum mengembalikan uang yang dipinjamnya. Selain meminjam uang dari teman-temannya, Agung juga sempat membohongi orang tuanya saat meminta uang dengan alasan ingin mengganti komputer jinjing temannya yang hilang. Padahal, diduga uangnya dipakai sebagai “mahar” yang diserahkan kepada NII.

من المقطوع: http://www.tempo.co/read/news/2011/04/28/180330733/Kapolda-Jawa-Timur-Temui-Mahasiswa-Korban-NII
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: