Muhammadiyah tegaskan tolak keberadaan ISIS di Indonesia

Author : Humas | Thursday, August 28, 2014 20:59 WIB | Lensa Indonesia -
Muhammadiyah tegaskan tolak keberadaan ISIS di Indonesia - Berharap pemerintah lebih sigap peringatkan warga - Muhammadiyah mendeklarasikan anti ISIS dan menolak segala perkembangannya di Indonesia

(Foto: sarifa)Muhammadiyah mendeklarasikan anti ISIS dan menolak segala perkembangannya di Indonesia

LENSAINDONESIA.COM: Sejumlah organisasi yang tergabung dalam keluarga besar Muhammadiyah Jawa Timur menyatakan menolak gerakan pendirian Khilafah Islamiyah yang menjadi tujuan dari kelompok radikal Islam State of Iraq and Syria (ISIS).

Organisasi dibawah bendera Muhammadiyah itu diantaranya Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surabaya dan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM). Terdiri dari Pemuda Muhammadiyah, IMM, IPM, Nasyi’atul Aisyiah, HW serta Tapak Suci.

Baca juga: Ini dia identitas enam warga Surabaya yang menghilang di Turki dan Gunakan tur wisata ke Timur Tengah, WNI banyak bergabung ISIS

Pihaknya meminta keberadaan dan perkembangan ISIS di Indonesia perlu dibatasi, sebab ISIS bukanlah gerakan Islam tetapi gerakan politik yang mengatasnamakan Islam untuk merebut kekuasaan politik di Irak dan Syria. Selain itu, ISIS tidak ada hubungannya dengan persoalan politik di negara-negara lainnya, termasuk Indonesia.

Menurut Syamsul Arifin, Guru Besar Sosiologi Agama Universitas Muhammadiyah Malang, organisasi ISIS bisa masuk ke Indonesia karena ada potensi bahwa kelompok Islam radikal bisa berkembang di Indonesia.

“ISIS ini kan ingin mendirikan negara Daulah Khilafah, nah disini itu ada kelompok radikal yang punya pertautan ideologis yang sama, seperti paham Syiah yang disasar oleh mereka,” paparnya pada Lensa Indonesia, usai acara Seminar Kebangsaan ISIS dalam Perspektif Gerakan Sosial Keagamaan di Indonesia di Kampus Muhammadiyah Surabaya, Kamis (28/8/2014).

Menurutnya, ke depan pemerintah harus memberikan early warning system dan de-radikalisasi kepada seluruh masyarakat Indonesia. Ini penting dilakukan agar paham yang menyimpang tersebut tidak semakin berkembang. “Caranya memanfaatkan semua institusi yang ada di masyarakat untuk melakukan de-radikalisasi itu. Misalnya paham jihad yang diinterpretasikan begitu keras maka perlu diberikan paham baru bahwa jihad itu bukan hanya sekedar berperang,” imbuhnya.

Dalam acara itu juga sempat dilakukan pendeklarasian anti ISIS dan menyatakan sejumlah sikap, yakni menolak gerakan dan paham ISIS di Indonesia, menolak keras cara-cara dakwah Islam dengan bentuk kekerasan untuk mendirikan Khilafah Islamiyah di Indonesia, menolak keras penyebaran ideologi kelompok gerakan ISIS.  Selain itu, juga mengimbau seluruh masyarakat Islam Indonesia untuk tidak terpengaruh dan mewaspadai propaganda gerakan ISIS dengan usaha-usaha preventif melalui pengkajian Islam mendalam sesuai Al-Quran dan As-Sunnah.@sarifa

من المقطوع: http://www.lensaindonesia.com/2014/08/28/muhammadiyah-tegaskan-tolak-keberadaan-isis-di-indonesia.html
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: