MALANG- Rangkaian panjang milad ke 50 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ditandai dengan peresmian Rumah Sakit UMM kemarin, (17/6/14).
Rektor II, Fauzan, mengatakan kehadiran Megawati, Jusuf Kalla, serta tokoh-tokoh lainnya ke UMM bukan kali ini saja.
“Bedanya, kali ini memang dalam acara besar yang merupakan rangkaian panjang dari peringatan Milad ke-50 UMM,”ujarnya.
Seperti diberitakan, sepanjang tahun ini UMM menggelar serangkaian acara sejak Januari hingga puncaknya November nanti. Orasi Kebangsaan, merupakan salah satu acara andalan menyusul September nanti Orasi Budaya dan UMM Awards untuk Tokoh Bangsa, UMM Awards untuk Tokoh Pendidikan, dan UMM Awards untuk Tokoh Muhammadiyah.
“Menjelang Ramadhan, kami juga mengundang Pak Amien Rais dan Pak Mahfud MD, dalam pengajian akbar. Tentu saja masih banyak ruang untuk tokoh lainnya hadir di sini,” kata Fauzan seraya memberi alasan bahwa kehadiran tokoh itu penting untuk mendekatkan civitas akademika UMM dengan sumber informasi utama negeri ini.
Seperti diketahui, pembangunan RS UMM dimulai tahun 2009 ditandai peletakan batu pertama oleh Mendikbud, Prof Dr Bambang Sudibyo. UMM menyiapkan lahan seluas lebih dari 9 hektar RS yang terletak tak jauh dari Kampus Terpadu di jalan Raya Tlogomas Malang ini. Tepat 17 Agustus 2013, RS ini mulai beroperasi secara terbatas setelah acara Soft-Opening. Pelayanan seperti IGD, poliklinik, dokter spesialis, kamar bersalin, rawat inap, ruang operasi, farmasi, radiologi, instalasi gizi, fisioterapi, serta laboratorium yang dibuka untuk umum memperoleh sambutan antusias dari masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan dan pengobatan.
Bentuk bangunan RS yang unik menjadikannya mudah dikenali. Nuansa arsitetur Tiongkok yang kental mengesankan kita pada bangunan-bangunan di Negeri Tirai Bambu. Rektor UMM, Muhadjir Effendy, mengatakan konsep ini mengingatkan kita pada filosofi ajaran agar menuntut ilmu sampai ke Cina. Selain itu, konsep ini juga bermakna bahwa RS UMM tak hanya berkiblat pada pengobatan modern ala Barat, tetapi kelak akan mengembangkan ilmu-ilmu pengobatan tradisional Timur.
Konsep unik lain dari RS UMM adalah menyediakan ruang terbuka hijau yang luas untuk memastikan agar lingkungan dan udara terus bersih. Di halaman belakang RS dikembangkan Tropical Artificial Forest atau hutan buatan dan lahan tanaman organik. Menteri Kehutanan RI, Zulkifli Hasan, bersama-sama mahasiswa UMM menandai pencanangan penanaman 5.000 pohon di area RS UMM pada 24 November 2012.
Para tokoh bangsa dan tamu asing terus berdatangan berkunjung ke RS UMM. Mereka tak hanya kagum tetapi juga menunjukkan ketertarikannya dengan konsep yang dikembangkan Rumah Sakit ini. Di antara mereka yang berkunjungadalah, Konjen China di Surabaya, Pengusaha asal Swiss, Menteri Kesehatan, Ketua Umum PMI, Menteri Kehutanan, Menteri Koordinator Ekonomi, Ketua MPR RI, Menteri BUMN, Menteri Perdagangan, serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Untuk kebutuhan rawat inap RS UMM menyediakan empat pilihan kelas yaitu, Kelas III, kelas II, kelas I, dan VIP dengan komitmen biaya terjangkau untuk masyarakat umum. Kelebihan di RS ini adalah pelayanan diberikan sekelas lebih dari biaya yang dikeluarkan pasien. Semua alat kesehatan merupakan yang terbaru dan termodern saat ini. Antara lain, CT Scan 62 slice, kateter jantung, USG 4 dimensi, dan lain sebagainya.
Sampai saat ini sebagian besar biaya pembangunan RS UMM masih mengandalkan dana mandiri. Meski demikian, beberapa bantuan juga telah diterimanya, antara lain dari Pemprov Jawa Timur yang membangun Gedung IRNA kelas III, dan bantuan Menteri Kesehatan RI berupa beberapa unit peralatan kesehatan.